Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jateng Masih Berpotensi Hingga Akhir Pekan
CILACAP, iNews.id – Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga Jumat (2/9/2022).
"Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi hingga akhir pekan ini. Namun, tinggi gelombangnya tidak setinggi beberapa hari sebelumnya yang mencapai kisaran 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, Kamis (1/9/2022).
Dikatakannya, peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jabar, Jateng, dan DIY yang berlaku hingga hari Jumat (2/9/2022) dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.
Menurut dia, peringatan dini dikeluarkan karena tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi berpotensi terjadi di wilayah perairan selatan Jabar hingga DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY.
Gelombang dipicu oleh pola angin di wilayah selatan Indonesia yang dominan bergerak dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
"Tiupan angin yang cenderung searah akan memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang," kata Teguh.
Oleh karena itu, seluruh pengguna jasa kelautan maupun masyarakat di wilayah pesisir selatan Jabar hingga DIY diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap gelombang tinggi.
Sebelumnya, gelombang tinggi yang terjadi pada hari Selasa (30/8) pagi telah merusak lima bangunan warung di Pantai Indah Widarapayung, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap.
Berdasarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jabar hingga DIY yang dikeluarkan BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap pada 28 Agustus 2022 dan berlaku hingga 31 Agustus 2022, tinggi gelombang berpotensi mencapa 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.
"Akumulasi dari gelombang tinggi dan pasang maksimum tersebut mengakibatkan gelombang makin tinggi dan di beberapa tempat bisa mencapai daratan, sehingga dapat merusak warung-warung yang ada di tepi pantai," katanya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo