Generasi Milenial Harus Punya Mental Kuat dan Inovatif Hadapi Dinamika Globalisasi
                
            
                SEMARANG, iNews.id – Dosen FISIP Undip Turtiantoro mengatakan kemajuan teknologi informasi telah membawa kehidupan generasi muda pada hiruk-pikuk dinamika globalisasi. Hal itu disadari atau tidak bisa mendegradasi mental kepribadian generasi muda sebagai anak bangsa.
Meski sebenarnya semua elemen dari yang tua hingga generasi muda tampak relatlif masih kokoh, kata dia, harus diakui bahwa saat ini telah mulai ada gejala dari menurunnya semangat dan rasa kebangsaan atau nasionalisme di kalangan generasi muda.
                                    “Hal itu ditunjukkan dari semakin berkurangnya pemahaman terhadap sejarah dan nilai-nilai budaya bangsanya sendiri, akibat pengaruh teknologi digitalisasi,” kata Turtiantoro saat berbicara dalam Prime Topic MNC Trijaya FM bertajuk Revitalisasi Paham Kebangsaan Generasi Milenial di Semarang, Kamis (28/4/2022) sore.
Dia mengatakan, generasi muda perlu memiliki mental kepribadian yang kuat, bersemangat, inovatif dan memahami perkembangan teknologi komunikasi digital.
                                    “Era saat ini jangan gagap teknologi, mengingat dimensi-dimensi negatif yang timbulnya memungkinkan akan bermunculan di berbagai media sosial (medsos) hingga berpotensi bisa terjebak melakukan tindakan melanggar hukum,” ujarnya.
Sementara, anggota Komisi A DPRD Jateng Stephanus Sukirno mengatakan wawasan kebangsaan penting ditanamkan pada setiap warga negara sebagai proses pembentukan sikap moral agar memiliki kecintaan terhadap tanah air.
                                    Terlebih bagi bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, bangsa, agama dan adat istiadat, oleh karena itu, sosialisasi pemantapan wawasan kebangsaan bagi generasi muda (milenial) perlu terus dilakukan.
                                    “Pemahaman nilai-nilai wawasan kebangsaan merupakan kebutuhan mutlak, terutama bagi generasi muda di tengah arus globalisasi dan proses demokrasi dewasa ini,” kata Sukirno.
Menurutnya, penerapan konsep wawasan kebangsaan yang baik, dapat membentuk manusia Indonesia seutuhnya serta menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Seseorang yang memiliki pemahaman wawasan kebangsaan yang kuat, akan mempunyai semangat cinta tanah air. Sebaliknya, jika kehilangan wawasan tentang makna hakikat sebuah bangsa dan kebangsaan, akan mendorong terjadinya disorientasi dan perpecahan, konflik dan ancaman disintegrasi bangsa,“ katanya.
Kepala Kesbangpol Jateng Haerudin mengatakan, pihaknya masih terus melakukan tugas untuk memantapkan cara pandang dan pemahaman kebangsaan bagi generasi muda dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam peningkatan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Upaya itu akan dapat mengurangi potensi konflik dan meredam berkembangnya paham-paham negatif pada masyarakat serta dapat melahirkan kader-kader yang mempunyai bekal pemahaman kebangsaan,” kata Haerudin.
“Kondisi wawasan kebangsaan kita masih harus terus diperjuangkan, apalagi di era teknologi digital yang sangat efektif untuk memberikan pemahaman wawasan kebangsaan. Mari kita manfaatkan digital untuk positif, terutama makna kebangsaan,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni