GP Ansor Apresiasi Permintaan Maaf Pemuda Melayu Langkat
SEMARANG, iNews.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengapresiasi upaya pertemuan antara Pemuda Melayu Langkat dengan GP Ansor. Dengan demikian, maka antara kedua belah pihak bisa saling memahami dan masalah yang sempat terjadi tidak semakin meluas.
"Dengan tabayyun ini semua pihak juga semakin mendapat pemahaman jelas atas tujuan dari Kirab Satu Negeri," ujar Gus Yaqut seusai rapat koordinasi Kirab Satu Negeri di Semarang, Kamis (20/9/2018) malam.
Pernyataan Gus Yaqut itu disampaikan menyikapi sekelompok massa di Kabupaten Langkat, Sumut, yang membubarkan kegiatan Kirab Satu Negeri bertema “Bela Agama Bangsa Negeri” yang diselenggarakan oleh PC GP Ansor Kabupaten Langkat, Rabu (19/9/2018). Massa beralasan kegiatan tersebut akan menyebarkan Islam Nusantara.
Kelompok massa yang menolak kegiatan PC GP Ansor di Kecamatan Tanjungpura di antaranya Kesultanan Langkat, Front Pembela Islam (FPI), tokoh masyarakat Muslim dan pemuda Muslim. Warga mencabut sejumlah atribut kegiatan GP Ansor yang dipasang di sekitar gedung dan jalan. Massa juga membakar baliho di Jalan Sudirman.
Gus Yaqut mengatakan, Kirab Satu Negeri yang dimulai serentak dari 5 titik terluar Indonesia, yakni Sabang, Merauke, Miangas, Rote, dan Nunukan, adalah ikhtiar kecil dari Ansor untuk membangkitkan dan menguatkan konsensus kebangsaan. Penguatan ini penting karena ada sekelompok kecil pihak yang ingin mengoyak persatuan dan perdamaian.
Dia juga melihat ada pihak-pihak yang menggunakan isu agama sebagai alat politik praktis dan sumber konflik. Jika ini dibiarkan, sangat membahayakan keutuhan bangsa yang berdiri di atas kemajemukan.
Menurut Gus Yaqut, dalam situasi ini, Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD)1945, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus tetap kokoh menjadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agama pun juga harus dijadikan rahmah, atau sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktikkan berabad-abad oleh nenek moyang bangsa Indonesia.
Sementara itu, Pemuda Melayu Langkat siap bersinergi dengan GP Ansor untuk membangun dan memperkokoh persatuan bangsa, terutama di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Komitmen bersama ini ditegaskan Pemuda Melayu Langkat usai bertemu langsung dengan pengurus GP Ansor di Kantor Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Rabu (19/9/2018).
Pertemuan yang turut dihadiri jajaran Polres Langkat ini sebagai respons atas kesalahpahaman para Pemuda Melayu Langkat pada kegiatan Kirab Satu Negeri yang digelar Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor. Kedua belah pihak menyatakan sepakat mengubur dalam-dalam kesalahpahaman ini dan siap mewujudkan Kabupaten Langkat yang lebih maju di masa mendatang.
Rangkaian kegiatan Kirab Satu Negeri Ansor di Gedung Nasional Tanjung Pura sebelumnya sempat akan dibubarkan paksa oleh sekelompok anak muda yang mengaku dari Kesultanan Langkat.
“Saya memohon maaf atas kesalahpahaman ini. Saya harap GP Ansor dan Pemuda Melayu dapat kembali bersatu untuk membangun Langkat,” ujar Tengku Candra, perwakilan Pemuda Melayu Langkat saat pertemuan.
Chandra mengaku, penolakan kegiatan Ansor ini terjadi lantaran para pemuda termakan isu yang diembuskan pihak tertentu. Namun setelah bertemu dan mendapatkan penjelasan dari kader Ansor, dia menyatakan sepenuhnya mendukung kegiatan yang dinilai justru sangat mulia ini.
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Langkat Muhammad Rajib mengatakan Kirab Satu Negeri di wilayahnya yang diawali dari zona Sabang, Aceh dalam rangka menyamakan persepsi, khususnya anak muda terhadap perjuangan mengisi Kemerdekaan Indonesia. "Mari bersama-sama membangun persatuan di atas perbedaan yang ada," ucapnya.
Editor: Kastolani Marzuki