Greenpeace Indonesia Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Tirang Semarang, Ini Hasilnya
SEMARANG, iNews.id – Greenpeace Indonesia bersama belasan volunter (sukarelawan) dari Semarang menggelar kegiatan bersih sampah plastik di kawasan Pantai Tirang, Kota Semarang, Minggu (12/11/2023). Selain memunguti sampah dari pinggir pantai, para aktivis lingkungan itu juga memilah sampah-sampah plastik berdasar kemasan hingga mereknya.
Project Leader Corporate Plastic Campaign Greenpeace Ibar Akbar mengemukakan kegiatan ini bertajuk brand audit, yang merupakan kegiatan tahunan.
“Selain bertujuan membersihkan sampah plastik sekali pakai yang mencemari laut, juga untuk menekankan kembali pada publik bahwa plastik sekali pakai sulit terurai, tidak hanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) tetapi juga mencemari sungai dan laut,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut, para sukarelawan membentangkan beberapa spanduk. Salah satunya bertuliskan “Memilih Bersuara untuk Tata Kelola Sampah Lebih Baik”. Aksinya dilakukan di ujung timur Pantai Tirang.
Beberapa di antara mereka mengenakan rompi hijau dan topi warna kuning. Bersarung tangan sembari membawa karung, para sukarelawan menyusuri pinggir pantai dan mengambil sampah-sampah plastik yang berserakan di pantai.
Ibar menambahkan temuan sampah-sampah di Pantai Tirang sebagaian besar adalah sampah plastik bermerek, seperti produk deterjen, makanan, minuman, shampoo hingga kemasan air mineral.
“Pantai seharusnya menjadi bersih, karena ini salah satu tujuan wisata warga Kota Semarang dan sekitarnya, bukan malah dipenuhi sampah,” ujarnya.
Kegiatan tahunan ini adalah kali pertama, selanjutnya mereka akan menggelar kegiatan serupa di Bandung dan Jakarta. Fokus brand audit pada kemasan sachet, sebut Ibar, karena kemasannya dinilai lebih ekonomis namun sangat sulit terurai. Sebab sifatnya multilayer, sekali pakai dan jumlahnya sama banyak.
Brand audit, sebutnya, juga bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban produsen untuk mengelola kembali sampah kemasan yang mereka hasilkan, sesuai dengan mandat peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk peta jalan pengurangan sampah oleh produsen pada tahun 2030.
Greenpeace Indonesia melalui kampanye Break Free from Plastic ingin menekankan tanggung jawab produsen yang diperluas atas pengolahan atau pembuangan produk pasca-konsumen serta mendorong produsen untuk berkomitmen mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan sachet.
“Kita juga bisa melakukan tata kelola sampah yang lebih baik dimulai dari rumah, berbasis pemilahan, sampah organik dan sampah non-ogranik tidak tercampur,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni