Hadiri Sarang Berzikir, Jokowi Sedih Medsos Jadi Ladang Kebencian
REMBANG, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku prihatin dan sedih melihat banyaknya ujaran kebencian, kenyinyiran, hingga ujaran kedengkian di media sosial (medsos).
Menurut Presiden, dalam bulan-bulan politik jelang Pemilu 2019, medsos seolah menjadi ladang subur penyebaran hoaks, fitnah, serta ujaran kebencian. "Kita sedih lihat medsos. Apakah yang seperti ini akan kita terus-teruskan?" kata Presiden saat menghadiri acara "Sarang Berzikir Indonesia Maju" di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2/2019).
Kepala Negara menegaskan, politik di Indonesia seharusnya memiliki adab, sopan santun dan budi pekerti. Dia meminta masyarakat menghindari aksi saling cela lantaran berbeda pilihan politik. "Ini bukan etika berpolitik bangsa Indonesia, itu (fitnah dan hoaks) bukan adab berpolitik yang baik, itu tidak ada nilai yang santun dalam berpolitik," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu membantah semua isu hoaks tentang dirinya yang disebut sebagai kader Partai Komunis Indonesia (PKI).
Jokowi juga membantah telah melakukan kriminalisasi terhadap ulama seperti isu-isu hoaks yang menyerang pribadinya. "Kalau tidak ada kasus baru namanya kriminalisasi. Kalau ada laporan, diusut dibawa ke yudikatif dan dihukum bukan krimanilisasi itu," ujar Jokowi dikutip Okezone.
Jokowi mengaku bersyukur kepada Allah SWT dapat hadir di Ponpes Al Anwar Sarang, Rembang yang diasuh KH Maimoen Zubair (Mbah Mun). "Ini kehadiran saya yang kesatu ditambah yang kesatu di sini," kata Jokowi.
Presiden pun mengingatkan agar masyarakat dapat menjaga kerukunan dan persaudaraan sebagai bangsa yang besar. "Jangan sampai karena hal-hal kecil karena perbedaan pilihan guburnur, pilihan wali kota maupun presiden. Padahal pemilihan legislatif, pemilihan presiden, setiap 5 tahun selalu ada," tutur Presiden.
Editor: Kastolani Marzuki