Harga Jual Bawang Merah Petik Fluktuatif, Petani Demak Rugi Besar
DEMAK, iNews.id - Harga jual bawang merah petik di Kabupaten Demak anjlok diduga akibat terkena dampak panen raya di daerah lain. Meskipun sudah menerapkan strategi tanam, namun fluktuasi harga bawang masih merugikan petani setempat.
Anjloknya harga bawang merah petik membuat petani Demak hanya bisa pasrah. Pada masa panen tahun ini, petani justru merugi karena harga pasaran bawang petik masih berkisar antara Rp6.000 hingga Rp8.000 per kilogram.
“Hasil panen bawang merah musim tanam tahun ini tidak dapat memberikan keuntungan. Meskipun harganya anjlok, belum ada pengijon yang bersedia membeli,” kata Sugiyanto, salah satu petani asal Demak, Senin (1/11/2021).
Awalnya, dirinya mencoba menanam bawang demi meraup untung banyak. Lahan ditanami bawang dengan modal tanam dan pembelian pupuk mencapai total Rp50 juta. Dirinya berharap hasil panen mampu menutup biaya tersebut.
Namun harapannya kini hanya sebatas angan-angan. Sebab hasil panen baru bisa menutup kerugian jika harganya dibeli Rp15.000 per kilogram. Sugiyanto merupakan satu dari ratusan petani di Demak yang terpuruk akibat fluktuasi harga bawang.
Anjloknya harga bawang diduga sebagai dampak adanya panen raya dari darah lain. Seperti kawasan Majalengka (Jawa Barat), Kabupaten Nganjuk (Jawa Timur) dan panen raya dari kawasan Jogjakarta.
Anjloknya harga bawang ditengarai juga akibat penambahan luasan tanam di Demak. Semula sentra bawang hanya didominasi di Desa Pasir, Kecamatan Mijen, dan Desa kuwu, Kecamatan Dempet. Namun sekarang, area tanam bawang merah di Demak bertambah menjadi sekitar 15 desa.
Meskipun petani juga memberlakukan sistem tanam di luar musim atau tanam berjangka, namun fluktuasi harga bawang masih tetap merugikan petani. Sedangkan untuk menunda penjualan, berisiko dengan kualitas bawang.
Editor: Ary Wahyu Wibowo