Harga Kedelai Mahal Dampak Kenaikan BBM, Perajin Tahu di Tegal Terancam Bangkrut

TEGAL, iNews.id – Perajin tahu rumahan di Kota Tegal mengeluhkan tingginya harga kedelai di pasaran pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Jika tak kunjung turun, mereka terancam gulung tikar. 

Kondisi itu antara lain dialami sejumlah perajin tahu di Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal. Sejumlah perajin tahu memilih berhenti berproduksi dan sebagian lainnya tetap bertahan. 

Baca Juga

Polda Jateng Tangkap 4 Pembobol ATM di Tegal, Terungkap berkat Scintific Investigation

Harga kedelai kini menembus Rp12.700 per kilogram. Sedangkan sebelumnya sebesar Rp10.600 per kilogram. 

“Saya memilih bertahan di tengah tingginya biaya produksi, meskipun omzet dan keuntungan yang didapat saat ini sangat tipis. Sebab tidak ada pekerjaan alternatif lainnya,” kata salah satu perajin tahu, Jazuli, Rabu (28/9/2022). 

Baca Juga

Terdampak Kenaikan Harga BBM, Peternak Ayam Arab Petelur di Tegal Kelimpungan

Tingginya harga kedelai membuat dirinya mengurangi produksi hingga 50 persen. Dalam sehari, produksi bisa mencapai 1 kuintal kedelai. Namun kini hanya 50 kilogram saja. 

Baca Juga

Biaya Produksi Bengkak akibat Harga BBM Naik, Penggilingan Padi di Tegal Gulung Tikar

Meski harga kedelai sudah naik, dirinya belum mengurangi ukuran tahu atau menaikan harga jual karena takut kehilangan konsumen. 

Harga tahu buatannya masih dijual Rp750 per biji. Namun pekan depan, ia berencana menaikkan harga jual menjadi Rp800 per biji agar tetap bertahan. 

Baca Juga

Disambut Meriah Drum Band di Ponpes Tegalrejo, Prabowo: Saya Jadi Muda Kembali

Selain biaya produksi yang membengkak, sebagian perajin tahu juga kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak jenis pertalite untuk menghidupkan mesin giling kedelai. 

Sementara mereka tidak memiliki surat rekomendasi sebagai pelaku industri usaha kecil menengah (UKM). 

Editor: Ary Wahyu Wibowo