Hebat, Siswa Madrasah di Solo Ini Ciptakan Robot Pembantu Apoteker
JAKARTA, iNews.id – Karya siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta Mufti Muammarul dan Tiara Vania Wijaya Putri layak dibanggakan. Mereka mampu menciptakan robot yang dinamakan De Pharmacist.
Robot De Pharmacist diklaim dapat meminimalisasi penularan Covid-19 di tengah masyarakat karena bekerja untuk meminimalisir interaksi antara apoteker dan pembeli.
Pembina robotik MAN 1 Surakarta Prihantoro Eko Sulistyo didesain khusus untuk pencegahan penularan Covid-19 dan pada badan robot terdapat tiga loker atau slot jenis penyakit.
Pemilihan slot obat penyakit juga disesuaikan dengan gejala Covid-19 yang saat ini sedang melanda. Ketiga penyakit tersebut sering dialami manusia, yakni batuk, demam dan pusing.
Banyak kelebihan yang dimiliki oleh Robot De Pharmacist salah satunya, robot ini dapat diaplikasikan di apotik, sekolah, dan di rumah. Biaya pembuatan robot juga sangat terjangakau. Satu robot hanya menelan biaya sekitar Rp400.000 karena terbuat dari akrilik, sehingga ringan dan kokoh.
"Penggunaannya juga sangat mudah dan bisa dijalankan oleh siapa saja. Energi untuk mengoperasikan robot cukup minim, hanya memerlukan tegangan 5-7 Volt. Dengan berbagai kemudahan yang diberikan, robot De Pharmacist dapat dengan mudah diluncurkan ke masyarakat," kata Prihantoro dikutip pada laman resmi Kemenag, Selasa (14/9/2021).
Selain di apotek, Robot ini juga dapat digunakan di UKS sekolah ditambah saat ini sudah mulai PTM terbatas sehingga sekolah perlu menghidupkan kembali UKS. Bantuan De Pharmacist di sekolah dapat memudahkan dan juga meminimalisasi penularan covid-19 di sekolah.
Adapun kekurangan dari robot De Pharmacist yaitu, ruang penyimpanan obat masih terbatas, saat ini robot hanya mampu menampung sekitar 3-4 botol obat ukuran sedang. Namun, hal tersebut akan terus dikembangkan hingga dapat menampung beberapa jenis obat sekaligus.
“Cara kerja robot sangat sederhana. Dilengkapi dengan sensor Ultrasonic HCSR-05, pembeli hanya perlu memasukkan kartu identitas ke dalam slot sesuai dengan kebutuhan. Kemudian secara otomatis obat akan keluar tanpa harus berinteraksi dengan apoteker,” ujarnya.
Secara otomatis, robot akan menerima instruksi untuk memutar papan obat sesuai program yang telah dibuat dengan aplikasi Arduino IDE. Ketika letak obat sudah berada di pintu keluar, botol obat akan didorong keluar oleh Motor Servo SG90 menuju keranjang obat sehingga bisa diambil oleh pembeli.
"Tentu kami harap robot ini dapat dikembangkan lebih baik lagi. Bahkan bisa diproduksi secara massal. Sehingga, dapat memutus rantai penularan Covid-19 di lingkup apoteker dan masyarakat pada umumnya,” katanya.
Editor: Ahmad Antoni