Hilang Sejak Senin, Petani Kopi Pati Ditemukan Tewas di Dasar Jurang

PATI, iNews.id - Dilaporkan hilang sejak senin (17/12/2018) lalu, seorang warga Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah, ditemukan tak bernyawa di lereng jurang Kawasan Wisata Gunungsari, Kamis (20/12/2018) siang. Korban diduga tewas setelah terperosok ke dalam jurang dengan ketingian lebih dari 100 meter.

Petugas gabungan dari TNI Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun kesulitas mengevakuasi korban, lantaran medan lereng jurang yang berat dan licin. Detik-detik evakuasi jenazah korban atas nama Kemat (52) yang sehari-hari bekerja sebagai petani kopi itu terekam dalam video amatir yang diambil salah seorang warga.

Posisi tubuh korban saat ditemukan terjebak di antara semak dan pohon bambu di lereng jurang Kawasan Hutan Wisata Gunungsari.

Sebelumnya, Kemat dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Senin kemarin. Sebelum berangkat, Kemat sempat berpamitan berangkat ke kebun kopi miliknya dengan mengendarai sepeda motor dan senapan angin. Namun, hingga keesokan harinya, Kemat tak kunjung pulang. Keluarga kemudian melaporkan hilangnya kemat ke pihak desa, dan diteruskan ke polsek tlogowungu.

Saat dicari, sepeda motor milik korban ditemukan tak jauh dari lokasi kebun kopi miliknya. Petugas kemudian melakukan penyisiran di sekitar area kebun dan menemukan jenazah korban yang terjebak di semak-semak lereng jurang, sekitar 80 meter dari kebun kopi miliknya.

“Saat ditemukan, korban mengalami luka tidak beraturan di kepala belakang, bahu, lengan, pinggang serta paha. Dugaan sementara, korban meninggal karena terpeleset dan jatuh ke jurang Senin sore. Apalagi saat itu, turun hujan lebat yang membuat jalanan setapak licin,” kata Pj Kades Gunungsari, Luky Pratugas Narimo, Kamis (20/12/2018).

Usai dievakuasi, jenazah korban langsung bawa ke rumah duka di desa setempat. Tangis keluarga seketika pecah begitu melihat jenazah bapak tiga orang anak ini. Jenazah korban, juga diperiksa oleh pihak Puskesmas Tlogowungu, untuk memastikan penyebab kematian korban.

Editor: Himas Puspito Putra