Hujan Deras 2 Hari, Banjir Rendam Belasan Desa di Pati hingga 1 Meter
PATI, iNews.id – Ribuan rumah warga yang tersebar di belasan desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah terendam banjir hingga setinggi 1 meter. Banjir terjadi setelah wilayah itu diguyur hujan selama dua hari terakhir.
Ratusan warga yang rumahnya terendam banjir sebagian telah mengungsi ke rumah kerabatnya. Sementara lainnya memilih bertahan sambil berharap banjir segera surut. Selain akibat tingginya curah hujan, banjir juga diakibatkan meluapnya Sungai Juwana yang membelah Kabupaten Pati.
Dari belasan desa yang kebanjiran, kondisi terparah melanda Dukuh Biteng, Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus. Untuk masuk ke desa itu, warga terpaksa menggunakan perahu karena ketinggian air di desa tersebut mencapai lebih dari 1 meter. Tercatat ada 136 rumah warga di desa tersebut yang terendam banjir.
Salah satu warga, Muhtadi mengatakan banjir datang sejak Selasa (6/2/2018) siang. Banjir tersebut diakibatkan meluapnya Sungai Juwana karena tak mampu menampung debit air yang tinggi akibat diguyur hujan terus menerus. “Ada sekitar 136 rumah yang terendam banjir. Itu pun sebagian desa belum dapat akses dengan menggunakan perahu,” katanya.
Kepala BPBD Kabupaten Pati, Sanusi mengungkapkan banjir merendam lebih dari sepuluh desa yang tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Gabus, Jakenan, dan Pati. Banjir terjadi akibat hujan deras selama dua hari terakhir, sehingga membuat Sungai Juwana meluap. Saat ini, tim BPBD masih terus memantau dan mendata desa-desa yang terdampak banjir. “Kami mengimbau kepada warga agar tetap waspada mengingat curah hujan di bulan Februari ini sangat tinggi,” ucapnya.
Meski banjir merendam lebih dari sepuluh desa di tiga kecamatan, Pemkab Pati belum menetapkan status darurat bencana. "Status masih siaga belum sampai darurat bencana. Status itu baru bisa diterapkan kalau sudah ada korban jiwa dan rumah yang roboh akibat bencana," kata Sanusi.
Hingga Selasa sore, hujan masih terus mengguyur wilayah Pati dan diperkirakan ketinggian air akan terus bertambah mengingat intensitas hujan masih tinggi. Warga diharapkan berhati-hati utamanya permukiman yang berada di sepanjang jalur Sungai Juwana.
Editor: Kastolani Marzuki