Ini Penyebab Banjir Rob Genangi Wilayah Pantura Jawa Tengah

JAKARTA, iNews.id - Fenomena banjir pesisir atau rob menggenangi wilayah Pantai Utara (pantura), Jawa Tengah (Jateng). Kota Semarang, Demak, Kota Pekalongan, Brebes, Rembang, Pati, dan Kendal, menjadi daerah yang cukup parah terdampak banjir rob.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan setidaknya ada dua faktor penyebab banjir rob Pantura. Pertama, kondisi perigee dan kedua peningkatan pasang air laut bersamaan dengan gelombang tinggi.
Perigee sendiri, seperti dilansir dari laman resmi Lembaga Antariksa dan Penerbangan (Lapan) pada Selasa (31/5/2022) merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan kondisi Bulan berada pada titik terdekat terhadap Bumi.
Fenomena perigee ini memiliki dampak terhadap Bumi. Salah satu dampak utama fenomena perigee adalah peningkatan air pasang karena gravitasi Bumi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya banjir rob di sejumlah wilayah Pantura.
Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan bahwa selain faktor pergerakan bulan dan gelombang tinggi air laut, rob juga bisa dipicu oleh seruak badai atau strom surge berupa hujan deras dan angin kencang di Laut Jawa.
Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB bekerjasama dengan Laboratorium Geodesi ITB juga mengungkap penyebab banjir rob yang terjadi di wilayah pantura Jawa Tengah. Mereka menilai, banjir rob disebabkan penurunan muka tanah yang terjadi sangat cepat.
"Laju atau kecepatan penurunan tanah di Semarang, Pekalongan dan Demak saat ini ada yang mencapai 10 hingga 20 sentimeter per tahun. Ini merupakan laju tercepat yang tercatat di dunia," kata Kepala Laboratorium Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Heri Andreas.
Tidak hanya di wilayah Pantura, banjir rob juga mengancam sejumlah wilayah di Indonesia. BMKG mengungkap setidaknya ada 15 wilayah di seluruh Indonesia yang berpotensi terendam. Prediksi ini didasari oleh pantauan data water level dan pasang surut akibat adanya fase bulan baru.
Adapun ke-15 wilayah yang dimaksud mencakup Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Maluku.
BMKG mengatakan potensi banjir rob ini akan terjadi di wilayah tersebut pada tanggal 30 Mei-7 Juni 2022. Adanya fase bulan baru pada tanggal 30 Mei 2022 berpotensi terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut. Potensi banjir rob diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah.
Editor: Ahmad Antoni