get app
inews
Aa Text
Read Next : Anak Punk asal Cilacap Ditemukan Tewas di Demak, Dikeroyok 3 Teman

Inovasi Bahan Baku, Perajin Kaligrafi di Demak Mulai Banjir Pesanan

Kamis, 23 September 2021 - 13:09:00 WIB
Inovasi Bahan Baku, Perajin Kaligrafi di Demak Mulai Banjir Pesanan
Kerajinan kaligrafi di Kabupaten Demak yang menggunakan bahan baku lilin prada. Foto: iNews/Sukmawijaya.

DEMAK, iNews.id – Usaha kerajinan kaligrafi di Kabupaten Demak mulai menggeliat setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19. Para perajin berinovasi merubah bahan baku dari alumunium ke lilin prada, sehingga harga jual menjadi lebih murah. 

Salah satu perajin asal Desa Kalianyar, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Abdul Rohim kini sibuk mengerjakan pesanan kaligrafi berbagai model yang mencapai 2.500 lembar. Selain dari wilayah Jawa, pemesan juga datang dari Kalimantan, dan Sumatera. 

Belakangan ini, pesanan yang diterima meningkat setelah Rohim menggunakan metode kaligrafi lilin prada yang harganya lebih murah 30 persen. Ketika awal pandemi Covid-19, usahanya sempat terhenti dua bulan. 

Selain tidak ada pesanan, modalnya banyak untuk keperluan keluarga. Namun sejak berganti bahan kaligrafi dari alumunium ke lilin prada, beberapa pesanan mulai berdatangan. Untuk menurunkan harga, dia mengirim karya kaligrafi dalam bentuk lembaran tanpa bingkai figur ke pelanggan. 

Seni kaligrafi lilin prada cukup unik karena perajin melukis tanpa menggunakan mal huruf. Hampir seluruh bahan kaligrafi menggunakan lilin digabung dengan kertas emas yang disebut prada.

“Selain menghasilkan karya seni kaligrafi yang lembut, keberhasilan metode ini menjadikan harga produksi lebih murah,” kata Abdul Rohim, Kamis (23/9/2021). 

Seperti kaligrafi bertema dalam botol, harganya hanya Rp55.000. Untuk kaligrafi Asmaul Husna, harganya variatif sesuai ukuran, antara Rp60.000 sampai Rp125.000. 

Sedangkan kaligrafi Surat Yasin dengan ukuran 1X2 meter persegi, harganya Rp500.000. Sementara, untuk harga jam dinding kaligrafi cukup variatif, dari Rp150.000 sampai Rp25.000.

Menurut Rohim, hampir seluruh pemesan merupakan pedagang bingkai figura, sehingga mereka memesan kaligrafi tanpa bingkai atau disebut daleman. 

Kendati melayani daleman kaligrafi, namun dia juga bisa menyediakan kaligrafi dalam bingkai dengan harga Rp100.000 sampai jutaan rupiah.

Sejak tahun 2012, Rrohim merintis usaha setelah home industri kaligrafi tempatnya bekerja gulung tikar. Bermodal dari penjualan burung kenari, Rp600.000 Rohim membuka usahanya. 

Pasang-surut dalam usaha dialami hingga dua tahun lalu, hingga dipercaya pihak perbankan. Dia mendapat pinjaman modal sampai Rp100 juta dan mulai mengembangan pemasaran sampai luar Jawa. 

Untuk memenuhi target produksi, Rohim mempekerjakan para santri yang ingin mendalami seni kaligrafi dengan imbalan pendapatan Rp100.000 per hari. 

Karena harga kaligrafinya yang murah dan berkualitas, Rohim mulai kebanjiran pesanan. Seni kaligrafi lilin prada cukup murah, dibandingkan dari bahan lempengan tembaga, atau alumunium. Dengan demikian, bisa dijangkau konsumen menengah ke bawah. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut