Inovatif! 3 Bukti Ganjar Pranowo Memprioritaskan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Tengah

JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo menegaskan bahwa penggunaan energi baru terbarukan (EBT) harus dioptimalisasi. Hal tersebut harus dilakukan karena energi fosil semakin langka dan mahal.
“Maka komitmen-komitmen terkait EBT ini harus segera kami eksekusi. Memang kami sadar bahwa ini mahal, berat, dan tidak mudah. Namun, kita harus gerilya dengan kekuatan lokal yang ada,” ujarnya saat menjadi co-chair Civil20 (C20 Indonesia) untuk sharing keberhasilan pengembangan EBT dalam rangkaian acara G20 side event dan Energy Transition Working Group (ETWG) di Bali, Selasa (30/8/2022).
Ganjar mengatakan, Jawa Tengah memiliki banyak potensi EBT yang masih bisa untuk dioptimalkan di masa depan. Dia juga menyebutkan bahwa beberapa desa di Jawa Tengah juga sudah menjalankan program pengembangan EBT.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Febby Tumiwa menyampaikan, pengembangan EBT di Indonesia tidak dapat dilakukan kecuali ada komitmen yang kuat dari pemerintah pusat dan daerah.
Namun, kata dia khusus untuk Jawa Tengah kepemimpinan Ganjar sudah menunjukkan komitmen yang penuh terkait hal tersebut. Bukti dari komitmen Ganjar yang penuh dalam prioritas energi baru terbarukan di antaranya:
Ganjar sendiri telah mengupayakan optimalisasi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang telah dilakukan sejak tahun 2019. Salah satunya dalam bentuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
PLTS tersebut terpasang di setiap kantor organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk DPRD Jawa Tengah. PLTS tersebut juga dipasang di beberapa lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren.
Pihaknya juga menggerakan pembangunan pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM) di Banjaran dan Logawa, Kabupaten Banyumas. PLTM ini berkapasitas sebesar 16 juta Kwh yang berdiri di lahan seluas 28 ribu meter persegi.
Ganjar juga menjabarkan potensi energi terbarukan di Jawa Tengah diantaranya pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm), dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Ganjar Pranowo berhasil menginisiasi pembangunan 2.352 desa mandiri energi di penjuru Jawa Tengah. Keberhasilan tersebut membuat Jateng menjadi provinsi percontohan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) nasional.
Hingga tahun 2021, bauran energi Jateng mencapai 13,38 persen. Berbagai pemanfaatan energi terbarukan di Jawa Tengah terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya, hidro, panas bumi, sampah, serta pemanfaatan energi non-listrik seperti biogas, biodiesel, dan gas rawa (biogenic shallow gas).
Dari 2.353 desa mandiri yang berhasil dibangun oleh Ganjar, 2.167 diantaranya adalah desa mandiri energi insiatif sedangkan 160 diantaranya merupakan desa mandiri energi berkembang, lalu 26 di antaranya desa mandiri mapan.
Salah satu upaya yang paling dapat dilihat, yaitu upaya Ganjar untuk mengembangkan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) berupa gas rawa di Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.
Hasilnya, selama enam tahun dari 2017 hingga 2023, puluhan warga di Desa Rajek tak perlu membeli gas elpiji lagi untuk memasak. Warga dapat berhemat dan mengalokasikan uang yang digunakan untuk membeli gas elpiji pada awalnya untuk kebutuhan yang lain.
Selain ketiga upaya diatas, Ganjar juga mendorong industri untuk turut menggunakan energi bersih. Salah satu solusi yang disampaikan oleh Ganjar adalah membangun PLTS rooftop.
Provinsi Jawa Tengah juga terus berupaya meneruskan estafet program yang telah dicanangkan oleh Ganjar Pranowo dalam bidang pengembangan EBT.
Editor: Kurnia Illahi