Istri Kapolrestabes Semarang Ternyata Keponakan SYL, Finalis Putri Kecantikan

SEMARANG, iNews.id – Sosok Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar kini jadi sorotan menyusul kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL). 

Kombes Irwan Anwar diperiksa tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya terkait kasus tersebut. Jabatan Kombes Irwan Anwar pun kini terancam karena kasus tersebut sudah dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan.

Baca Juga

Profil Kombes Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang Saksi Kasus Dugaan Pemerasan SYL

“Sementara belum (ditunjuk pengganti Kombes Irwan), kan pemeriksaan sebagai saksi,” kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

Kombes Irwan diketahui kelahiran Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, 17 Februari 1972. Irwan menikah dengan Andi Tenri Gusti Hanum Utari Natassa (30) yang merupakan finalis juara 3 Puteri Indonesia 2011. 

Baca Juga

Kapolrestabes Semarang Akan Kembali Diperiksa Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Keduanya menikah pada 22 Februari 2020 di Makassar. Andi Natassa diketahui keponakan Syahrul Yasin Limpo. 

Perwira menengah (Pamen) Polri itu merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1994 seangkatan dengan Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri yang dipecat dari Korps Bhayangkara karena kasus pembunuhan. 

Irwan dilantik menjadi Kapolrestabes Semarang pada 5 Januari 2021 silam, sebelumnya sempat bertugas Kapolrestabes Makassar hingga Direktur Reskrimum Polda Sumatera Utara.

Irwan membuat sejumlah terobosan di Kota Semarang di antaranya aplikasi LIBAS, akronim Polisi Hebat Semarang. Di mana warga bisa mencari informasi ataupun melaporkan kejadian kriminalitas lewat aplikasi.

Selama memimpin Polrestabes Semarang hingga saat ini, beberapa kasus berhasil diungkap. Di antaranya pembunuhan puteri Pj. Gubernur Papua Pegunungan, pembunuhan dan mutilasi bos air isi ulang. Namun, ada juga kasus menonjol yang pada kepemimpinannya belum terungkap yakni pembunuhan ASN Pemkot Semarang Iwan Boedi Prasetijo yang sudah 1 tahun berlalu.

Editor: Kastolani Marzuki