Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Pencari Bekicot di Grobogan Minta Nama Baiknya Dipulihkan

GROBOGAN, iNews.id - Seorang pria bernama Kusyanto, warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Grobogan, trauma dan kecewa atas peristiwa yang dialaminya. Kusyanto menjadi korban salah tangkap oleh oknum polisi berinisial IR berpangkat Aipda. 

Kusyanto berharap nama baiknya dipulihkan agar bisa kembali beraktivitas dengan tenang di tengah masyarakat. Dia ditangkap dan dipaksa mengaku mencuri di hadapan banyak warga. 

Baca Juga

Kronologi Pencari Bekicot di Grobogan Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Diikat dan Dipukuli

"Pokoknya ingin nama baik saya bisa kembali pulih. Kan cuma perdamaian di Polsek tapi kan di masyarakat kan gak ada," ujar  Kusyanto di rumahnya, Senin (10/3/2025).

Dia menuturkan, dalam perjalanan usai penggerebekan mendapatkan kekerasan beberapa pukulan. Bahkan, setelah tiba di salah satu rumah, dia diinterogasi dengan tangan terikat dan disaksikan banyak warga.

Baca Juga

Kasus Vina Cirebon, Otto Hasibuan Yakin Bukan Pembunuhan tapi Kasus Kecelakaan

"Waktu diapit (dalam perjalanan) saya tidak ingat, yang pasti waktu itu lebih dari satu kali (pukulan)," tuturnya.

Diketahui, Kusyanto yang berprofesi sebagai pencari bekicot berada di area perbatasan Desa Sobo, Kecamatan Geyer, Grobogan dan Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi, Boyolali tiba-tiba ditangkap oleh IR bersama warga.

Penggerebekan itu didasari persoalan warga yang sering kehilangan pompa air dan mencurigai motor milik Kusyanto yang diparkir di tepi sawah. 

Kusyanto kemudian di bawa ke salah satu rumah dan dipaksa untuk mengaku mencuri. Video peristiwa ini kemudian viral di meia sosial.

Editor: Kurnia Illahi