Jalan Rusak Parah, Pemkab Blora Ajukan Utang Ratusan Miliar untuk Perbaikan

BLORA, iNews.id – Jalan sepanjang 439,45 kilometer di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, rusak parah. Musim hujan seperti saat ini semakin memperparah kondisi jalan hingga banyak kubangan air.
Kondisi jalan penuh lubang dan kubangan air di sejumlah ruas jalan kabupaten banyak dikeluhkan warga maupun pengendara yang melintas.
“Jalan dari Cabak menuju Bleboh melalui Desa Nglebur ini kalau turun hujan membahayakan. Berkubang, licin, apalagi kalau sudah malam tidak berani lewat. Semoga Pemkab bisa segera memperbaiki,” kata Suparno, warga Nglebur, Selasa (9/11/2021).
Senada juga disampaikan Heru Trijatmiko, warga Dukuh Nglencong, Desa Doplang, Kecamatan Jati. Dia mengeluhkan kerusakan jalan kabupaten ruas Kunduran-Doplang.
“Kerusakan jalan Kunduran-Doplang ini sudah lama tidak tuntas tuntas perbaikannya, memang sudah dicor dari Kunduran. Tapi di kawasan tengah hutan menuju Doplang ini masih sangat parah. Jika hujan sudah turun seperti ini,” kata Heru.
“Kita tidak berani lewat bawa istri. Padahal ini jalan utama penghubung antar kecamatan. Semoga Pak Bupati bisa mendengar kami,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Samgautama Karnajaya menyebutkan saat ini setidaknya kerusakan jalan kabupaten mencapai 439,45 km.
“Kerusakan sepanjang 439,45 km ini terdiri dari kerusakan berat dan sedang. Jika ditambah dengan kerusakan ringan maka jumlahnya akan lebih panjang lagi,” kata Samgautama.
“Butuh anggaran besar untuk memperbaikinya. Sedangkan proyeksi pendanaan infrastruktur dari APBD 2022 pada DPUPR hanya mampu sebesar Rp60 miliar. Padahal kebutuhan pembangunan jalan rusak berat sebesar Rp300 miliar,” sebutnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Blora terus berusaha memaksimalkan kondisi kemampuan anggaran daerah untuk menangani kerusakan jalan yang terus ditagih masyarakat.
Keterbatasan anggaran dibenarkan oleh Plt Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD), Slamet Pamudji.
“Kemampuan keuangan daerah pada tahun anggaran 2022 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun anggaran 2021 antara lain penurunan DAU Rp28,5 miliar, DAK fisik turun sebesar Rp54 miliar, DBH pusat turun Rp13,7 Miliar, DBH Propinsi turun Rp26 miliar,” kata Slamet.
Menyikapi hal ini, Bupati Arief Rohman mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa langkah guna mencari dukungan anggaran dari beberapa potensi seperti CSR Perusahaan, DBH Migas, hingga berusaha memperoleh bantuan dari Bojonegoro.
“Lobi-lobi telah kita lakukan. Pertamina kita minta untuk membantu membangun jalan Peting - Sumber. Terakhir Rabu kemarin kita sowan ke Bupati Bojonegoro agar dibantu membangun jalan dari Jembatan TBB menuju Bandara Ngloram. Doakan semoga disetujui,” ujar Bupati.
Namun menurutnya hal itu belum cukup untuk menangani seluruh kerusakan jalan kabupaten. Maka pihaknya memunculkan opsi pinjaman atau hutang ke perbankan untuk mewujudkan impian masyarakat Dalane Alus.
Editor: Ahmad Antoni