Jembatan Kali Erang di Tegal Ambruk saat Dibongkar, 5 Pekerja Luka-Luka

TEGAL, iNews.id - Jembatan Kali Erang di Desa Cilongok, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ambruk saat proses pembongkaran untuk diganti dengan jembatan baru. Peristiwa ini mengakibatkan lima pekerja luka-luka, satu di antaranya harus dirawat di rumah sakit.
Kepala DPUPR Kabupaten Tegal Teguh Dwi Rahardjo menjelaskan, jembatan ambruk terjadi ketika pekerja sedang melepas beberapa ikatan angin searah pada bagian atas konstruksi. Saat itu, para pekerja beristirahat di lantai jembatan.
“Pekerjaan sedang dalam tahapan melepas ikatan angin searah di bagian atas jembatan. Baru beberapa yang dilepas dan mereka istirahat di jembatan. Sekitar pukul 12.30 tiba-tiba jembatan ambruk dan insiden kecelakaan kerja terjadi,” kata Teguh dikutip dari iNews Tegal, Senin (15/9/2025).
Menurut Teguh, penyebab utama runtuhnya jembatan diduga karena faktor usia material dan korosi. Usia yang hampir seabad membuat struktur baja mengalami kelelahan, sementara korosi memperlemah kekuatannya akibat paparan oksigen dan air di lingkungan lembab.
Selain itu, tumpuan rol yang tidak lagi berfungsi optimal serta deformasi struktur juga diperkirakan turut mempercepat ambruknya jembatan tua ini.
Kelima pekerja yang menjadi korban kecelakaan kerja tersebut sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan sehingga seluruh biaya pengobatan ditanggung. Empat orang dengan luka ringan sudah diperbolehkan pulang, sedangkan satu pekerja asal Desa Cilongok masih dirawat di RSUD dr Soeselo.
Jembatan Kali Erang sendiri ditutup sejak 11 September 2025. Saat ini, akses kendaraan dialihkan melalui jembatan darurat untuk sepeda motor. Proyek pembangunan jembatan baru dengan rangka baja tipe B bentang 60 meter sedang berjalan dengan nilai kontrak Rp2,96 miliar oleh CV Cahaya Tiga Dara.
Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman yang meninjau lokasi menyebut insiden ini sebagai musibah. Menurutnya, pihak kontraktor telah menyiapkan perancah besi untuk menopang konstruksi, namun kecelakaan tetap terjadi.
“Kami tentunya turut prihatin dengan musibah yang menimpa pekerja konstruksi dan berharap unsur kehati-hatian lebih diutamakan. Sekecil apa pun risiko kerja pasti ada, terlebih di luar ruang. Ini yang harus diminimalisir,” ujarnya.
Editor: Donald Karouw