get app
inews
Aa Text
Read Next : Miris! Satu Keluarga Nekat Jalan Kaki Tanjung Priok-Bandung gegara Kehabisan Uang

Jeritan Hati Adik Anom Subekti Jelang Pengungkapan Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Rembang

Kamis, 11 Februari 2021 - 06:44:00 WIB
Jeritan Hati Adik Anom Subekti Jelang Pengungkapan Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Rembang
Adik kandung Anom Subekti, Sutarno saat ditemui di Desa Turusgede, Rembang. (iNews/Musyafa Musa)

REMBANG, iNews.id - Kasus pembunuhan satu keluarga di Rembang, Jawa Tengah, masih memukul pihak keluarga maupun murid-murid almarhum Anom Subekti. Mereka masih tak percaya atas kejadian tersebut, karena korban sekeluarga dianggap sosok yang baik dan dermawan.

Hal itu dirasakan oleh Sutarno (61), adik kandung almarhum Anom Subekti. Sejak peristiwa memilukan tersebut, ia tinggal sementara di kediaman Danang, salah satu putra almarhum di Desa Turusgede, Rembang, tak jauh dari TKP (tempat kejadian perkara). 

Ia biasa membantu menyiapkan tempat untuk kegiatan tahlil dan doa bersama yang rutin digelar setiap sore hingga malam hari.

Sutarno tak mengira kakaknya akan meninggal dunia dengan cara yang tragis. Apalagi semasa hidupnya Anom merupakan pribadi yang baik dan tidak pernah punya masalah dengan orang lain.  “Saya berharap nantinya pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya atau hukuman mati,” kata Sutarno, Rabu (10/12/2021).

Di mata keluarga, kata dia, Anom juga senang membantu kerabatnya yang membutuhkan.  Anom yang semasa mudanya aktif menjadi dalang wayang kulit dan pemain kethoprak dikenal dekat dengan cucu-cucunya. Mereka sudah biasa bergantian tidur di rumah sang kakek.

Sutarno terakhir kali bertemu almarhum pada tahun 2020 lalu ketika pemakaman jenazah kakaknya yang pertama di Rembang. Ketika itu ia  sempat singgah ke kediaman Anom Subekti.

Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19 banyak tamu yang datang ke padepokan seni Ongko Joyo milik Ki Anom Subekti. Namun setelah pandemi, jumlah tamu semakin berkurang.

“Selain untuk belajar seni karawitan, di padepokan seni juga melayani sewa gamelan dan jual beli perangkat gamelan. Yang saya tahu relasi korban cukup luas dari berbagai daerah bahkan sampai luar Jawa,” kata Sutarno.

Ia mengatakan, tiap kali transaksi Anom Subekti sering melalui transaksi tunai atau bertemu langsung. “Soal penyimpanan uang, saya tidak tahu pasti. Saya perkirakan lebih sering di rumah karena perputaran uang bisnis gamelan tergolong cepat,” ujarnya.

Perasaan yang sama juga dialami murid-murid almarhum Anom Subekti. Mereka juga merasakan kesedihan mendalam.
Salah satunya Febiana Rizki Budiharti. Remaja warga Tawangsari, Kelurahan Leteh Rembang ini sudah menjadi murid karawitan Anom Subekti di padepokan seni Ongko Joyo sejak masih duduk di bangku SMP.

Febiana menganggap Anom Subekti merupakan orang yang ramah dan dermawan. Ia bersama rekan-rekannya latihan karawitan membayar seikhlasnya. Padahal setiap minggu berlatih 1 – 2 kali.

Siswi kelas XII SMAN 3 Rembang ini mengaku terakhir kali bertemu almarhum di padepokan seni pada hari selasa sebelum kejadian. Menurut rencana hari Kamis, ia akan melakukan perekaman video saat latihan bersama sang guru Anom Subekti.

“Tapi kamis pagi, Pak Anom ditemukan tewas bersama keluarganya. Kali pertama melihat dari grup whatsapp sempat tidak percaya. Saya kemudian langsung mengecek ke TKP dan ternyata benar gurunya telah berpulang untuk selamanya,” kata Febiana.

Febiana mengenang pesan Anom Subekti untuk terus melestarikan seni budaya Jawa. “Ketika sudah niat belajar harus sungguh-sungguh dan bertanggung jawab,” ujarnya. Ia menyatakan setuju jika pelaku mendapatkan hukuman mati karena telah menghilangkan 4 nyawa sekaligus.

Sebelumnya diberitakan, pada Kamis (4/2/2021), pemilik padepokan seniOongko Joyo  Anom Subekti (65) ditemukan tewas bersama istri Tri Purwati (50), anaknya Al Fitri Saiditina (12) dan cucunya Galuh Lintang Laras Kinanti (10). Empat korban menderita luka lebam di kepala yang diduga bekas hantaman benda tumpul.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut