Kabut Asap dari Gunungan Sampah di TPA Darupono Kendal Makin Parah
KENDAL, iNews.id - Kabut asap dari kebakaran gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Darupono, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, semakin parah. Asap kini mulai menganggu warga yang berada dalam radius satu kilometer dari tempat pembuangan sampah. Warga pun mulai mengeluhkan mata perih dan sesak nafas.
Sudah hampir sepekan kebakaran tumpukan sampah di TPA Darupono belum juga padam. Kepulan asap semakin parah dan mulai menganggu warga yang berada dalam radius satu kilometer dari TPA.
Kepulan asap ini juga sudah menganggu jarak pandang pengendara jalan alternatif Kendal-Ungaran. Jarak pandang pengendara saat ini hanya dua meter saja. Kendati tiap hari dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, asap terus keluar dari tumpukan sampah ini.
Salah satu pengguna jalan, Aditiya Krisna, mengaku kondisi ini sangat membahayakan, sebab dia tiap hari selalu melalui jalan tersebut. “Jarak pandang sekarang hanya sekitar dua meter. Jadi ketika simpangan mobil dari arah berlawanan tidak kelihatan dan harus ekstra hati-hati,” ujarnya, Rabu (19/9/2018).
Warga lainnya, Jumiati mengeluhkan jika sampah tersebut terbakar sekitar sepekan lalu. “Tiap hari ada mobil damkar yang menyiram. Namun tidak padam juga bahkan semakin besar asapnya. Warga di sini banyak yang mengeluhkan mata perih dan sesak nafas karena asap mulai masuk ke pemukiman warga,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal, Sri Purwati mengatakan, untuk mengantisipasi kebakaran tumpukan sampah, pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran setempat. “Tiap hari tumpukan sampah selalu disiram, namun karena api keluar dari dalam sehingga susah untuk dipadamkan,” ucapnya.
Purwati menyebut, untuk saat ini pembuangan sampah sebagian dialihkan di Desa Pagergunung, Pakeruyung. “Namun yang dari Kecamatan Boja, masih bisa membuang di TPA Darupono. Upaya yang sudah dilakukan, tiap hari dilakukan penyiraman untuk mengurangi asap. Selain panas, angin kencang memicu sulitnya api dipadamkan karena di bagian bawah sudah terjadi bara api yang tertimbun sampah,” katanya.
Editor: Himas Puspito Putra