JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Wonosobo, Jawa Tengah menarik untuk dikunjungi. Desa yang dikenal dengan sebutan Negeri di Atas Awan itu merupakan tempat terindah melihat matahari terbit di Asia.
Kampung unik tersebut yakni Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Desa itu berada di ketinggian 2.300 mdpl. Karena itu, sangat pantas jika kampong unik tersebut disebut sebagai desa tertinggi di Jawa Tengah.

Kampung Unik di Jawa Tengah, Singgah ke Desa di Atas Awan yang Mirip Lukisan, seperti Ini Suasananya!
Kampung Unik di Wonosobo
Kampung unik di Wonosobo ini memang menawarkan beragam keindahan alam serta pemandangan menakjubkan. Suhu udara desa ini sangat dingin. Pada pagi hari, suhu udara bisa mencapai 10-15 derajat Celsius. Sedangkan pada malam hari, suhu udaranya bisa lebih dingin lagi yaitu kisaran 3-9 derajat Celsius.
Desa Sembungan sudah lama menjadi tujuan wisatawan karena terkendal dengan keindahannya. Tak sedikit wisatawan yang dibuat takjub lantaran keindahan desa ini mirip dengan lukisan alam.

10 Negeri di Atas Awan Paling Indah di Indonesia, Nomor 2 Keindahannya bak Cuilan Surga
Keindahan Desa Sembungan bahkan sudah dikenal para pelancong asing sejak 1911. Kemungkinan, jauh sebelumnya desa ini sudah dikenal terlebih dahulu. Bukti ini dapat dilihat dari dokumentasi tertulis yang ada di beberapa negara Eropa, terutama di Belanda.
Tempat Terindah Matahari Terbit
Keindahan Desa Sembungan yang bak lukisan alam dilengkapi dengan berbagai objek wisata. Salah satu daya tariknya adalah Golden Sunrise Bukit Sikunir. Banyak orang-orang yang datang ke Desa Sembungan untuk menyaksikan matahari terbit terindah di Asia.
Selain itu ada Telaga Cebong, yang airnya selalu berkilau dan berfungsi untuk mengairi perkebunan sayuran-sayuran setempat. Telaga Cebong merupakan telaga yang terjadi dari bekas kawah purba. Dulunya memiliki luas sekitar 18 hektare, namun kelamaan mulai menyempit, dan tersisa sekitar 12 hektare. Lokasi Telaga Cebong, berada di sebelah barat Gunung Sikunir, dengan bentuk menyerupai cebong atau berudu. Kemungkinan dari bentuk itulah yang akhirnya telaga ini diberi nama Telaga Cebong.
Desa di atas awan ini juga memiliki air terjun. Air terjun di desa tertinggi di Pulau Jawa ini dikenal indah. Beberapa air terjun ini seperti Air Terjun Sikarim, Air Terjun Sipendok, dan Air Terjun Sikuwung. Adapun beberapa objek wisata lainnya yang harus dikunjungi wisatawan, seperti Watu Langgar, Watu Othek, Goa Dewi Srenggi, Gunung Pakuwojo, dan wisata religi ke Makam Mbah Adam Sari atau Joko Sembung. Desa Wisata Sembungan dinobatkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sebagai Desa Wisata Terbaik se-Indonesia untuk kategori desa wisata rintisan.
Ciri Khas Desa Sembungan
Desa sembungan memiliki ciri khas dibanding dengan desa lainnya, mulai dari bangunan rumahnya, dialek bicara dan cara hidup warganya. Layaknya desa pada umumnya, sebagian besar warga Desa Sembungan menjalankan aktivitas bertani sebagai mata pencaharian. Kehidupan di desa ini terbilang cukup ramai, karena dekat dengan objek wisata seperti Bukit Sikunir, Candi Arjuna dan Telaga Cebong.
Dikelilingi 7 Gunung
Mengunjungi Desa Sembungan, Anda bisa melihat indahnya pemandangan 7 gunung yang mengelilingi desa tersebut. Beberapa pemandangan gunung yang bisa dilihat seperti Gunung Prau, Merbabu, Merapi, Sindoro, Telomoyo, Ungaran, dan Lawu. Ada tujuh puncak gunung yang bisa Anda nikmati saat berada di desa atas awan ini. Jangan lewatkan untuk menikmati sunrise yang paling eksotis di sini.
Rute Perjalanan ke Desa Sembungan
Desa Sembungan menjadi bagian Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, sekitar 7 kilometer ke arah selatan dari pusat wisata Dataran Tinggi Dieng. Akses menuju desa ini cukup baik, jalan yang dilalui beraspal dan dapat dilewati motor, mobil, dan bus kecil. Perjalanan dari Yogyakarta menuju Dieng membutuhkan waktu sekitar tiga jam, melalui rute Yogya – Magelang – Wonosobo – Dieng. Di sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhkan berbagai pemandangan yang indah dan menyejukkan mata.
Itulah kampung unik di Wonosobo yang dikenal dengan Negeri di Atas Awan dan keindahannya bak lukisan alam yang perlu Anda jelajahi.
Editor: Kastolani Marzuki













