Kasus Covid-19 di Kendal Melonjak, Mayoritas dari Klaster Pasar Tradisional

KENDAL, iNews.id - Kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah sempat landai. Namun, di pekan kedua Juni kasus positif di Kendal bertambah enam orang total tujuh kasus.

Tujuh kasus ini kebanyakan berasal dari kluster pasar tradisional, baik di Kendal maupun di luar daerah. Satu pasien Covid menjalani isolasi mandiri dan enam lainya dirawat rumah sakit darurat Covid-19.

Baca Juga

Tak Pakai Masker, Puluhan Warga di Semarang Dihukum Bacakan Teks Pancasila

Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, lima kasus baru berasal dari kluster Pasar Mangkang dan Pasar Kobong Semarang. Sementara satu orang merupakan anak buah kapal (ABK) yang baru kembali dari Kanada dan sempat dirawat di wisma altet Jakarta.

"Keenam orang ini positif dari rapid test dan swabnya memang positif," kata Ferinando, Selasa (9/6/2020).

Baca Juga

Lepas Penat di Tengah Covid-19, Warga Grobogan Padati Objek Wisata Sendang Wangi

Sebelumnya, ada sebanyak 60 orang yang diisolasi. Namun, saat ini tinggal 22 orang, di antaranya enam orang yang positif Covid-19.

"Sekarang ada 22 orang yang diisolasi, dengan enam orang positif Covid-19," katanya.

Baca Juga

Ganjar Pranowo Pernah Ganti Nama Semasa Kecil Gegara Sakit-Sakitan

Sementara itu koordinator pencegahan tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi mengatakan maraknya kasus positif Covid-19 dari kluster pasar tradisional menjadi perhatian khusus. Pasalnya warga masih tidak memperhatikan protokol kesehatan saat berada di tempat keramaian.

Banyak dari mereka yang tidak memakai masker, tidak mengatur jarak sehingga penularan di pasar tradisional lebih cepat. Sebagai langkah pencegahan tim gugus menggelar rapid test di sejumlah pasar tradisional.

"Ditemukannya kasus positif di pasar tradisional jadi tantangan terbesar. Jadi kami lakukan serangkaian rapid test," kata Wahyu.

Kali ini, rapid test digelar di Pasar Gladag, Kaliwungu, Kendal. Ada 60 orang dari pedagang dan pembeli yang dites. Pedagang yang diambil sampel darahnya, mereka yang mempunyai riwayat kontak dengan pedagang luar daerah, khususnya daerah yang masuk zona merah.

Editor: Nani Suherni