Kasus Penjambretan Disertai Penusukan di Banyumas Ternyata Prank, Ini Fakta Sebenarnya
PURWOKERTO, iNews.id – Ada fakta mengejutkan dalam kasus penjambretan yang disertai penusukan yang terjadi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Kasus tersebut ternyata hanya cerita palsu alias prank.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan kepolisian, ternyata tidak ada aksi penjambretan. Dia mengatakan korban juga tidak hamil seperti kabar sebelumnya.
“Ternyata berdasarkan pemeriksaan terakhir, korban bukan merupakan korban penjambretan. Korban melakukan sendirian penusukan tersebut,” katanya dikutip dari iNewsPurwokerto.id, Selasa (19/9/2023).
Awalnya, dia membeli pisau seharga Rp40.000 di sebuah perbelanjaan di Purwokerto. “Kemudian dia pergi ke TKP di Kelurahan Tanjung dan menusuk sendiri perut sebelah kiri,” ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, korban menarik kalungnya dan digeletakkan di aspal. Sehingga seolah-olah ada yang menarik.
“Dari pemeriksaan yang kami lakukan, dia melakukan itu karena kesal, sebab ibunya sering dimarahi ayah tirinya. Dia melakukannya karena terlalu sayang sama ibunya dan tidak terima ayah tirinya memarahi ibunya,” ujar Kompol Agus.
Jadi, Kasat Reskrim menegaskan bahwa tidak ada peristiwa penjambretan yang disertai penusukan. “Peristiwanya tidak ada,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi penjambretan terjadi di jalan Pahlawan Gang X RT 3 RW 4, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan.
Korban sempat dikabarkan seorang ibu hamil yang ditusuk bagian perutnya oleh jambret. Korban selanjutnya dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan intensif di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.
Peristiwa penjambretan yang disertai penusukan terjadi pada Minggu (17/9) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Korban adalah LC (21) warga Jalan Margantara, Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan. Belakangan kejadian tersebut hanya prank.
Editor: Ahmad Antoni