Kasus Suspek LSD pada Ternak Sapi Meluas di Boyolali
BOYOLALI, iNews.id - Kasus suspek penyakit Lumpsy Skin Disease (LSD) yang menyerang ternak sapi meluas di Kabupaten Boyolali. Kasus suspek ditemukan di 19 kecamatan.
Dari 22 kecamatan di Boyolali, tersisa tiga kecamatan yang masih bebas kasus LSD, yakni Selo, Sawit, dan Banyudono. Kasus LSD muncul sejak 28 Oktober 2022.
“Terdapat empat ekor sapi dan hingga sekarang bertambah mencapai 1.208 ekor suspek LSD. Dari jumlah tersebut ada 32 yang positif dengan dibuktikan uji laboratorium. Ternak sembuh dari LSD sebanyak 27 ekor dan tersisa 1.181 ekor,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Jumat (10/2023).
Kasus LSD yang menyebabkan banyak benjolan pada hewan ternak sapi, ternyata sebagian besar muncul di Boyolali bagian utara, yakni daerah Kecamatan Wonosamodro, Kemusu, dan Juwangi.
Disnakkan Boyolali sudah melakukan penanganan dengan cara pengobatan ternak berdasarkan laporan. Pihaknya memiliki saluran siaga laporan, baik untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun LSD.
"Kami juga melakukan sosialisasi ke daerah kecamatan yang memang banyak sekali laporan LSD atau masuk zona merah LSD seperti di Kecamatan Juwangi, Wonosamodro, Andong, Simo, Cepogo, Boyolali kota, dan Mojosongo," katanya.
Menurut dia, langkah strategi yang harus ditindaklanjuti pertama dengan membersihkan kandang untuk pencegahan.
Penyebaran virus sifatnya sporadis tidak masif, sehingga kegiatan penyemprotan disinfektan sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan, biosecurity. Kemudian penanganan untuk laporan yang ternak sakit, dan vaksinasi untuk penanganan penuntasan.
Editor: Ary Wahyu Wibowo