get app
inews
Aa Text
Read Next : Identitas Pendaki Tewas Jatuh ke Jurang Gunung Muria, Mahasiswi Jekulo Kudus

Kasus Vaksin Kedaluwarsa di Kudus, Ganjar: Kiriman Pusat Memang Sudah Mendekati Ekspired

Senin, 08 November 2021 - 15:44:00 WIB
Kasus Vaksin Kedaluwarsa di Kudus, Ganjar: Kiriman Pusat Memang Sudah Mendekati Ekspired
Gubernur Ganjar Pranowo melihat pelaksanaan Vaksinasi untuk Negeri di Unimma, Magelang. Rabu (8/9/2021)

SEMARANG, iNews.id - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membantah bahwa vaksin ekspired yang terjadi di Kudus karena terlambatnya distribusi vaksin dari provinsi ke daerah. Ganjar menegaskan, setiap vaksin dikirim dari pusat.

Menurutnya, vaksin itu paling lama berada di gudang obat milik Pemprov Jateng selama dua hari. "Kemarin ada yang bilang, katanya kelamaan di provinsi. Tidak. Di provinsi itu paling hanya sehari atau dua paling lama dua hari. Begitu datang, kami minta hari itu segera diambil," kata Ganjar, Senin (8/11/2021).

Dia mengatakan, kedaluwarsanya vaksin di Kudus diduga karena kiriman vaksin dari pusat memang sudah mendekati ekspired. Dia mencontohkan, Purbalingga beberapa waktu lalu datang ke Kemenkes dan minta tambahan vaksin. Mereka diberikan vaksin limpahan dari Tangerang yang hanya tinggal beberapa hari saja sudah kedaluwarsa.

"Memang dari sananya sudah mendekati ekspired. Kasus Purbalingga contohnya, mereka dapat langsung dari Kemenkes tapi mendekati ekspired. Tapi mereka sanggup menyelesaikan sebelum ekspired, jadi bagus itu," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya tak pernah lelah untuk terus mengingatkan kepada Bupati/Wali Kota terkait masa kedaluwarsa vaksin. Hampir tiap minggu setiap menggelar rapat evaluasi penanganan Covid-19 yang juga dihadiri Bupati/Wali Kota, Ganjar selalu mengingatkan hal itu.

"Kita ingatkan terus, tiap minggu kita ingatkan. Awas ya, sekian vaksin akan ekspired tanggal sekian. Segera disuntikkan, yang tidak sanggup angkat tangan agar kita pindahkan ke daerah lain," ujarnya.

Namun berkali-kali Ganjar mengusulkan agar jatah vaksin tidak ditentukan oleh Kemenkes. Semua vaksin dimintanya dikirim ke provinsi dan biar dirinya sendiri yang mengalokasikan ke daerah.

Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah memberikan klarifikasi terkait adanya 4000 dosis vaksin Astrazeneca yang kedaluwarsa di Kudus. Dalam berita itu, dia mengatakan bahwa kejadian tersebut disebabkan lambatnya distribusi vaksin dari provinsi ke kabupaten.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut