Kecelakaan di Semarang, Mahasiswi Undip Tewas Tertabrak Bus

SEMARANG, iNews.id – Seorang mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya tertabrak bus di ruas Jalan Teuku Umar, sisi kiri flyover Jatingaleh, Kota Semarang.

Insiden itu terjadi, Sabtu (6/4/2024) sekira pukul 19.30 WIB.

Baca Juga

Kecelakaan di Tol Cipali KM 101 Arah Cirebon, Mobil Elf Terjungkal

Korban bernama Alya Rahmadina (19) warga Jalan Karangrejo Selatan, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Korban mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam nomor polisi H 3918 BR.

Baca Juga

Jalur Gentong Tasikmalaya Macet Usai Bus Pemudik Terlibat Kecelakaan

Sedangkan bus yang terlibat kecelakaan dengan motor Vario itu adalah Bus Hino Po. Jaya Putih Reog nomor polisi AE 7521 US dikemudikan Joko Purnomo (55) warga Sambirejo, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri.  

Kepala Sub Unit 2 Penegakan Hukum (Gakkum) Satuan Lantas Polrestabes Semarang, Ipda Agus Tri Handoko menyebut kecelakaan terjadi saat Bus PO Jaya Putih Reog  nopol AE 7521 US melaju dari arah selatan atau wilayah Gombel Lama ke utara alias ke Kaliwiru.

Saat bus yang dikemudikan Joko Purnomo (55) warga Sbirejo, Wonogiri berpindah ke lajur kanan tanpa diduga menabram sepeda motor Vario yang dikendarai korban.

“Sepeda motor melaju searah di sampingnya. Korban meninggal dunia di TKP, luka berat di kepala, jenazah dibawa ke RSUP dr Kariadi Kota Semarang,” kata Ipda Handoko.

Informasi yang dihimpun, meninggalnya Alya Rahmadina ini juga menyebabkan Komunitas Ratoh Jaroe Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berduka.

Komunitas Ratoh Jaroe dikenal dengan grup penari yang membawakan Tari Ratoh Jaroe, tari ciri khas Aceh.

Lewat media sosialnya, di Instagram @ratohjaroeundip17 mereka mengucapkan belasungkawa. Mereka menuliskan “In Loving Memory, Alya Rahmadina FSM 2023, You will be missed forever, Rest in Peace, with love and memories”. “Turut belasungkawa atas wafatnya saudara kami tercinta, Alya Rahmadina wafat 6 April 2024, semoga amal ibadah diterima di sisi-Nya, diluaskan alam kuburnya”.

Editor: Kastolani Marzuki