get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Cirebon, Rute Aman dan Nyaman untuk Berkunjung ke Kota Wali

Keripik Tempe Buatan Warga Pekalongan Ini Laris Manis di Tengah Mahalnya Harga Kedelai

Minggu, 30 Mei 2021 - 11:39:00 WIB
 Keripik Tempe Buatan Warga Pekalongan Ini Laris Manis di Tengah Mahalnya Harga Kedelai
Proses pembuatan keripik tempe tepung milik Winasih dan Winoto, warga Desa Donowangun Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. (iNews/Suryono Sukarno)

PEKALONGAN, iNews.id – Pembuat tahu dan tempe merupakan salah satu yang paling terdampak mahalnya harga kedelai. Bahan baku menjadi susah didapat dan harga sampai Rp11.000  per kilogram sudah sangat memberatkan.

Namun keripik tempe tepung, usaha kreatif warga Pekalongan, Jawa Tengah, bisa mengakali dengan membuat produk olahan tempe sehingga bisa tetap untung.

Berbagai cara dilakukan agar para perajin masih tetap bisa bertahan. Salah satunya sepeti dilakukan Winarsih dan Winoto, suami istri pembuat keripik tempe di Desa Donowangun Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan  

Mereka awalnya hanya memasarkan tempe keliling kampung dan warung- warung dan juga warga sekitar. Namun karena bahan baku mahal juga susah didapat dan diperparah dengan kondisi pandemi Covid-19, kemudian memutar otak untuk bisa bertahan.

Mereka kemudian membuat keripik tempe tepung  agar tempe bisa bertahan lebih lama dan harga jual juga meningkat. Tempe dibuat sendiri dengan bahan baku kedelai alu diberikan ragi serta dicampur tepung kanji.

Tempe berbentuk bulat yang sudah jadi, lalu diiris tipis- tipis sekitar 2 milimeter dan diameter 5 cm. Setelah diberi bumbu bawang dan ketumbar serta garam , digoreng hingga kering.

Hasil olahan ini lalu dikemas di plastik dan dipasarkan di daerah sekitar Pekalongan,  Batang dan Pemalang. Keripik ini juga  untuk oleh- oleh ke luar kota seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan lainnya.

“Yang istimewa dari keripik ini lebih kriuk dari keripik-keripik lain yang ada di pasaran. Karena lebih kering, tak ada minyak, tanpa pengawet,” kata Winarsih, Minggu (30/5/2021).

“Saya berharap semoga keripik tempe ini bisa (dipasarkan) ke seluruh Indonesia dan mancanegara,” katanya. “Usaha keripik tempe ini sudah 1.5 tahun. Kendala saat ini kedelai mahal sekali. Jadi saya harap kedelai harus segera diturunkan. Segera penjualan kita bisa semakin bagus,” ujar Winoto. 

“Untuk menaikkan harga kami belum berani. Soalnya konsumen bisa kaget dengan harga yang berubah-ubah,” ujarnya.

Keripik tempe tepung yang enak dan gurih juga renyah ini menjadi andalan pendapatan keluarga . Satu bungkus tempe isi 250 gram atau 1/4 kg dijual dengan harga Rp 12.000 atau Rp48.000  per  satu kilogram.

Sejumlah pembeli mengaku senang dengan produk olahan dari tempe ini.  Selain untuk cemilan atau kudapan sendiri juga untuk oleh- oleh “Keripiknya gurih, enak, cocok lah buat cemilan. Saya sering beli di sini, kadang satu kilo, tergantung acaranya,” kata Nurohmah, pembeli.

Tempe keripik tepung khas Pekalongan  ini diharapkan bisa berkembang lebih besar dan bisa menjadi salah satu oleh- oleh khas daerah ini.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut