Kirab Pusaka Gantos Songsong di Petilasan Keraton Pajang Tetap Digelar saat PPKM Level 4

SUKOHARJO, iNews.id - Tradisi kirab pusaka gantos songsong tetap digelar di petilasan Keraton Pajang meskipun dalam situasi PPKM level 4, Senin (9/8/2021) kemarin. Prosesi yang digelar bertepatan dengan 1 Muharam, hanya diikuti sekelompok kecil peserta.
Acara diikuti masyarakat yang peduli budaya, baik dari kalangan seniman dan pelajar. Mereka menggelar kirab pusaka berupa songsong atau payung berjuluk songsong agung tunggul raja dari gapura masuk menuju petilasan yang berjarak sekitar 500 meter.
Usai kirab, dilakukan serah terima pusaka dan dilanjutkan mengganti songsong (payung) yang digunakan sebagai penutup yoni berusia ratusan tahun peninggalan Keraton Pajang.
Sejarah mencatat Keraton Pajang merupakan cikal bakal Dinasti Mataram. Berawal dari sebuah kerajaan kecil yang konon sudah ada sejak abad ke-14 di bawah kekuasaan Majapahit.
Letaknya di pinggiran Sungai Bengawan Solo. Namun saat ini hanya ditemukan petilasan Keraton Pajang yang terletak di sanggrahan, Kelurahan Makam Haji, Kabupaten Sukoharjo.
Pada hari-hari tertentu, petilasan ramai dikunjungi sekelompok orang dari berbagai daerah. Mereka datang malam hari untuk tirakat. Untuk memperingati Kesultanan Pajang dengan Raja Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir, acara semacam ini digelar setiap tahun.
“Harapannya di malam satu suro ini bisa terlepas dari bencana corona, dimana masyarakat bisa sehat kembali, negara bersatu dan Indonesia tetap jaya,” kata RM Bambang Sudjaya, orang yang mengaku sebagai trah Sultan Hadiwijaya.
Songsong agung dipercaya sebagai lambang pengayoman. Selain memperingati satu sura, juga untuk melestarikan budaya agar generasi muda tidak kehilangan jejak sejarah Keraton Pajang. Pada akhir acara, peserta kirab makan bersama tumpeng yang telah didoakan.
Editor: Ary Wahyu Wibowo