get app
inews
Aa Text
Read Next : Prihatin Situasi Politik saat Ini, UNS Ingatkan DPR dan Pemerintah Miliki Kepekaan Sosial

Kisah Alumni UNS Jadi CEO Kebab Turki Baba Rafi, Awalnya Bekerja Jadi Sopir

Kamis, 01 September 2022 - 10:53:00 WIB
Kisah Alumni UNS Jadi CEO Kebab Turki Baba Rafi, Awalnya Bekerja Jadi Sopir
CEO Kebab Turki Baba Rafi, Eko Pujianto yang merupakan alumnus UNS Solo. Foto: Ist.

SOLO, iNews.id - CEO Kebab Turki Baba Rafi, Eko Pujianto berbagi pengalaman mengenai perjalanan bisnis yang digeluti hingga menjadi salah satu jaringan waralaba kebab di dunia. Alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini menceritakan usahanya mulai dari UMKM gerobak. 

Eko Pujianto mengaku dirinya tidak menekuni dunia bisnis sejak awal. Saat merantau ke Jakarta, ia bekerja sebagai sopir. 

“Tapi di sisi lain, saat itu saya juga mengikuti salah satu orang yang punya bisnis bagus, hal ini kemudian membuat saya belajar juga tentang finansial,” kata Eko Pujianto melalui siaran pers Humas UNS, Kamis (1/9/2022). 

Dia sangat bersyukur berhasil membawa Kebab Turki Baba Rafi menjadi salah satu UMKM yang menembus pasar global. Bahkan Kebab Turki Baba Rafi dapat terus tumbuh dan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. 

Tak hanya itu, PT Sari Kreasi Boga Tbk yang menaungi Kebab Baba Rafi juga sudah IPO atau tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten RAFI. Saat ini, Kebab Turki Baba Rafi sudah memiliki 1.300 cabang di 10 negara dalam waktu 13 tahun. 

Setelah bisnisnya IPO, dirinya sangat luar biasa bangga. Sebab end level dari sebuah perusahaan adalah yang terbuka. Dengan adanya IPO, tim dan manajemen perusahaan diharapkan semakin terkelola dengan baik, rapi, dan profesional.

Dengan begitu dapat menciptakan kepercayaan di masyarakat. Selain itu dengan IPO juga mendapatkan akses pemodalan. Setelah IPO, secara perusahaan dan brand bisa lebih percaya diri, dan lebih dikenal. 

Serta tak ketinggalan, dapat men-trigger UMKM lain untuk melantai pula di pasar modal Indonesia. Yang perlu diingat untuk IPO tak perlu menunggu bisnis besar terlebih dahulu. Tapi jadilah besar dengan IPO. 

 “Ketika ingin memulai bisnis di Food and Beverages (F&B), kita akan menghadapi dengan kerigidan dan kerumitan yang luar biasa tapi ini terpola. Maka harus kita kontrol betul dan jangan sampai lengah,” ucapnya

Misalnya memastikan apakah stok yang ada sinkron dengan penjualan. Karena dalam bisnis ini uang tak hanya dalam bentuk fisik saja. 

“Efisiensi kita saat memasak, ketersediaan stok juga termasuk uang. Maka pahami betul sistem bisnis F&B adalah hal yang penting. Kemudian kita pastikan produk yang dijual enak dan disukai konsumen. Setelah itu kita perhatikan branding dan promotion untuk memperkuat produk F&B kita,” ujar Eko.  

Selama mengembangkan bisnis Kebab Turki Baba Rafi, diakui kendala pasti ada. Namun adanya kendala justru yang menandakan bahwa bisnis berkembang. Kuncinya adalah harus persistem dan tahan banting terhadap kendala itu.

Terkadang kendala terbesar hadirnya dalam diri sendiri, yakni tak mau belajar atau tak mau naik kelas untuk mencari solusi saat menghadapi kendala. 

“Di sisi lain cara kami bisa existing sampai saat ini kuncinya ada pada inovatif, atraktif, dan adaptif. Untuk inovasi bisa dengan inovasi produk atau inovasi model. Kemudian atraktif kita harus mampu membuat orang lain tertarik terhadap produk kita. Terakhir adaptif kita harus sesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan market,” tutur Eko. 

Lebih lanjut, strategi untuk menggaet pasar baru dengan menganalisis kebutuhan target market seperti apa. Kemudian dicoba memenuhi kebutuhan mereka. 

Eko berpesan bahwa untuk sukses, seseorang tidak boleh melupakan orang penting serta orang yang memberikan manfaat. 

''Kita harus mengingat dan membalas jasa orang-orang yang sudah berinvestasi untuk kesuksesan kita,” katanya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut