Kisah Api Neraka Embuskan Panas ke Dunia

JAKARTA, iNews.id - Percaya adanya neraka merupakan salah satu rukun iman. Muslim pun wajib mengimaninya sebagai bukti keimanannya pada hal yang gaib (transenden).
Di dalam kitab Sahihain disebutkan bahwa Rasulullah Saw telah bersabda:
"Neraka mengadu kepada Tuhannya, untuk itu ia berkata, "Ya Tuhanku, sebagian dariku memakan sebagian yang lainnya, " maka diberi izin baginya untuk mengeluarkan dua kali hembusan napasnya; sekali di musim dingin dan yang sekali lagi di musim panas.
Maka yang sangat dingin yang kamu jumpai di musim dingin bersumber darinya. Dan panas yang amat terik yang kamu jumpai di musim panas, bersumber dari panasnya".
Di dalam kitab Sahihain disebutkan:
Apabila panas sangat terik, maka tunggulah sampai panasnya menurun dan jangan salat dahulu, karena sesungguhnya panas yang memuncak itu merupakan embusan dari neraka Jahanam.
Panasnya api neraka ini mencapai 70 kali lipat dari api di dunia.
Dari Abdullah ibnu Masud dan Abu Said Al-Khudri Radhiallahu Anhuma, bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
"نَارُكُمْ هَذِهِ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا"
Artinya: Api kalian ini merupakan suatu bagian dari tujuh puluh bagian.
Dalam riwayat lain, Imam Ahmad mengatakan, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw telah bersabda:
"Tahukah kalian bagaimana perumpamaan api kalian ini bila dibandingkan dengan api neraka Jahanam. Sesungguhnya api neraka Jahanam itu lebih hitam asapnya daripada api kalian ini dengan tujuh puluh kali lipatnya".
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah Saw telah bersabda: Api neraka dinyalakan selama 1.000 tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan lagi selama 1.000 tahun hingga memutih, kemudian dinyalakan lagi selama 1.000 tahun hingga menghitam, maka api neraka itu hitam lagi gelap.
Lalu siapa penghuni neraka jahanam?
Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
{وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ}
Artinya: Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya. (Al-Qariah: 8)
Yaitu timbangan amal keburukannya lebih berat daripada timbangan amal kebaikannya.
Firman Allah Swt:
{فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ}
maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. (Al-Qariah: 9)
Mufasir Ibnu Katsir menjelaskan, makna yang dimaksud ayat di atas ialah terjatuh ke dalam neraka dengan kepala di bawah, yaitu neraka Jahanam. Lalu diungkapkan dengan ummihi yang artinya otaknya.
Nabi Saw telah bersabda: "Sesungguhnya ahli neraka yang paling ringan azabnya ialah seseorang yang mengenakan sepasang terompah, yang otaknya mendidih karenanya".
Nauzubillahi min zaalik. Semoga semua muslim dijauhkan dari siksa api neraka.
Wallahu A'lam Bishshawab.
Editor: Kastolani Marzuki