Kisah Inspiratif Rahma Agustina, Lulusan SMK Kudus Sukses Jadi Perancang Perangkat Lunak

JAKARTA, iNews.id - Tak banyak perempuan yang menjadi perancang perangkat lunak atau iOS Developer). Namun di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ada sosok Rahma Agustina, lulusan SMK yang sukses menjadi iOS Developer.
Kisah inspiratif Rahma Agustina ini menarik untuk disimak. Karena banyak perempuan yang terjun di bidang ini dan Rahma telah berhasil membuktikannya.
Pemilik nama lengkap Rahma Agustina Kusuma Ningrum ini merupakan alumni SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.
Saat ini, Rahma berkarier sebagai iOS Developer di Clapping Ape (PT Adarma Pratama Endaru), software house atau software company yang menyediakan jasa pembuatan aplikasi, website yang berhubungan dengan software dan teknologi.
Dia mengatakan, perjuangannya dimulai saat dia memutuskan untuk melanjutkan sekolah di SMK RUS. Dia sadar jurusan Rekayasa Perangkat Lunak bukanlah idaman banyak kaum hawa.
"Awal perjalanan sebagai iOS developer setelah lulus MTS lanjut SMK, ketemulah SMK Raden Umar Said Kudus. Waktu masuk jurusan rekayasa perangkat lunak dulu ceweknya cuma 8 orang dari 25 siswa," katanya dikutip dari YouTube Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud-Ristek.
Meski begitu, dia merasa jurusan yang dipilihnya semakin dipelajari ternyata kian menyenangkan. Dia akhirnya menemukan bakatnya di bidang ini,
"Di sana (SMK RUS) di-support dengan tools, device yang high tech, resources yang mendukung juga. Jadi semakin dipelajari, kok makin seru. Saya akhirnya menemukan bakat di sini," ujarnya.
Dia mengatakan, dia mencoba melawan stigma yang menyebutkan perempuan tidak mengerti dasar teknologi dan pandangan umum bahwa perempuan lebih baik menikah dibanding menimba ilmu setinggi mungkin.
"Sayangnya enggak banyak perempuan khususnya dari daerah saya yang memiliki kesempatan yang sama, rata rata mereka dituntut orang tuanya buat disuruh nikah. Menurut saya, enggak boleh lagi ada pemikiran kayak gitu, khususnya para orang tua," ujarnya.
"Kita sebagai perempuan harus mandiri, juga harus independen karena kita enggak akan tahu ke depannya akan ada masalah apa yang mengharuskan kita buat stand up sendiri, buat ngebantu masalah itu sendiri," kata Rahma.
Perempuan berusia 20 tahun ini pun bertekad membuktikan bahwa perempuan juga bisa bersaing di dunia industri dan memberikan pengaruh besar. Meski sempat dilarang orang tuanya untuk berkarier di kota besar, Rahma memberanikan diri dan membuktikan dirinya mampu hingga mendapatkan dukungan dari orang tuanya.
"Pekerjaan di bidang teknologi ini umumnya berada di kota-kota besar. Saya tiba-tiba izin kerja di Jakarta, dulu sempet ada cekcok sama orang tua, nanti kamu sama siapa kalau sakit di sana sendirian, tapi setelah diyakini kerja di Jakarta tuh enggak seserem yang dibayangin, akhirnya orang tua setuju, ngebolehin dan sampai sekarang masih didukung," katanya.
Dia mengatakan, seiring dengan teknologi yang kian update dan berkembang, ada kebanggaan tersendiri saat membuat aplikasi dan berguna untuk orang lain. Dia mengaku terinspirasi dari salah satu komunitas pegiat perempuan, yaitu Girl Support.
"Terinspirasi dari Girl Support, saya ingin mengangkat dari lingkungan terkecil, terutama di Kudus. Visinya biar tidak ada lagi stereotip dan banyak perempuan yang berani dan bangkit membantu orang lain di sekitar kita dan membantu perempuan lain untuk bisa maju dan berkembang,” kata Rahma, dikutip dari laman Kemendikbud.
Sementara CEO Clapping Ape Bobby Pranoto mengungkapkan, Rahma merupakan lulusan SMK yang mampu bersanding dan tidak kalah dengan lulusan S-1 yang mempunyai kompetensi di bidang teknologi. Rahma juga satu-satunya perempuan di timnya.
"Rahma ini punya drive yang kuat, yang bisa membuat feedback. Rahma juga memiliki technical skill yang oke, passion yang juga oke," ujar Bobby. Demikian kisah inpiratif Rahma Agustina, lulusan SMK Kudus yang sukses jadi perancang perangkat lunak.
Editor: Ahmad Antoni