Kisah Inspiratif Rylen Farrell, Penulis Novel Termuda dengan Menggunakan Bahasa Inggris
SEMARANG, iNews.id - Seorang pelajar SMP di Kota Semarang, Jawa Tengah, memanfaatkan masa pandemi untuk menulis novel petualangan. Banyaknya waktu luang di sela pembelajaran online (daring), dia gunakan mengasah kemampuan menyusun kata dan kalimat hingga bukunya siap di pasaran.
Pelajar tersebut adalah Rylen Farrell Kusnanto, remaja yang pada hari ini 27 Maret 2021 tepat berulang tahun ke-15. Dia merupakan pelajar kelas 9 SMP PL Domenico Savio Semarang.
Novel itu mengusung judul “The Bounty Hunter & other short stories” yang bercerita tentang petualangan pemburu cilik bernama Jack. Kisah bermula saat Jack sebagai anak yatim harus hidup mandiri.
Ibunya meninggal waktu melahirkannya, sementara ayahnya di penjara karena ditangkap saat berburu karena merupakan aktivitas ilegal. Dengan keahlian memanah, bocah itu pun mengikuti jejak ayahnya sebagai pemburu.
"Ada anak yang berburu secara ilegal kemudian tertangkap. Sebelumnya ayahnya juga sudah masuk penjara," ujar Rylen, Sabtu (27/3/2021).
Pada saat bersamaan, masyarakat dicekam ketakutan dengan maraknya aksi kriminalitas. Oleh penguasa, Jack mendapat tantangan memberantas pelaku tindak kriminal. Sebagai imbalannya, jika berhasil menumpas kejahatan bukan hanya mendapat ganjaran kebebasan bagi dia dan ayahnya.
"Karena ada kriminal saat itu, maka dia diperbolehkan bebas dan hidup asal bisa menangkap sang kriminal. Kalau dia gagal maka dia akan mati dan ayahnya tidak bebas dari penjara," lugasnya.
Cerita yang disusun sulung dari dua bersaudara ini tampak rapi dengan intrik-intrik yang mengundang penasaran pembaca. Lembar demi lembar, pembaca akan dibawa pada suasana seru petualangan.
Bahasa yang digunakan juga tak berbelit-belit sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Tentu semua dituliskan dalam Bahasa Inggris, yang sekaligus menjadi wahana belajar bahasa internasional bagi pembacanya.
"Kalau untuk inspirasi ya datang secara tiba-tiba. Imajinasi. Ini relatif enggak ada kesulitan selama penulisan, karena hanya butuh waktu sekira tiga bulan hingga masuk cetak," beber dia.
"Jadi dalam waktu 3-4 minggu penulisan ditambah 2 bulan untuk editing. Berarti total sekitar 3 bulan. Mulai penulisan Desember sampai Februari cetak," imbuh dia.
Rylen mengaku fasih menulis dan berbicara Bahasa Inggris karena pembiasaan sejak kecil. Selain di rumah, kemampuan Bahasa Inggris juga diterima saat bersekolah di Kiddieland Montessori Preschool dan Bina Bangsa Primary School Semarang yang berbahasa pengantar Inggris.
"Bagi temen-temen yang ingin belajar Bahasa Inggris bisa dilatih dari berbicara di depan cermin. Kemampuan bahasa itu akan bagus jika setiap hari kita latih," katanya.
Karya novel bocah berusia 15 tahun itu mendapat apresiasi Museum Rekor Indonesia-Dunia (MURI). Rylen dinobatkan sebagai penulis novel termuda dengan menggunakan Bahasa Inggris.
"Dia (Rylen) mulai menulis sejak kelas 5 sekolah dasar kemudian berhenti, dan dilanjut lagi Desember tahun lalu. Menulis novel itu dengan 15 cerpen. MURI mengapresiasi ini dengan pencapaian rekor The Youngest Male Novel Writer in English," ujar Wakil Direktur MURI, Ari Indriani.
Editor: Ahmad Antoni