get app
inews
Aa Text
Read Next : Update Longsor di Pandanarum Banjarnegara, Korban Tewas Jadi 2 Orang

Kisah Letjen S Parman, Pahlawan Revolusi yang Punya Adik Petinggi PKI

Jumat, 01 Oktober 2021 - 17:30:00 WIB
Kisah Letjen S Parman, Pahlawan Revolusi yang Punya Adik Petinggi PKI
Pahlawan Revolusi Letjen (Anumerta) S Parman. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Letjen (Anumerta) S Parman merupakan satu di antara enam jenderal yang menjadi korban kekejaman G30S PKI. Namun siapa sangka dia memiliki adik kandungnya yang merupakan salah satu petinggi di Partai Komunis Indonesia (PKI). Sang adik tersebut diketahui bernama Sakirman.

Dilansir dari Ensiklopedia Pahlawan Nasional Letjen S Parman dikenal sebagai jenderal yang cerdas. Nama lengkapnya Siswondo Parman lahir pada 4 Agustus 1918 di Wonosobo, Jawa Tengah.

Pada masa pendudukan Jepang, S Parman bekerja pada Jawatan Kenpeitai. Dia pernah ditangkap karena dicurigai Jepang namun akhirnya dilepas kembali.

Dia bahkan dikirim ke Jepang untuk memperdalam ilmu intelejen pada Kenpei Kasya Butai. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, dia masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR), kemudian diangkat sebagai Kepala Staf Markas Besar Palisi Tentara di Yogyakarta.

Pada bulan Desember 1949, S Parman diangkat sebagai Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya, Kemudian menjadi Kepala Staf G dan mendapat tugas belajar pada Military Police School di Amerika Serikat tahun 1951.

Kembali ke Tanah Air dengan tugas di Kementerian Pertahanan. Dia berada di lingkaran anti-PKI. Sikap S Parman kerap dipertanyakan, lantaran sang kakak, Ir Sakirman merupakan anggota Politbiro PKI.

Sakirman juga merupakan pemimpin laskar rakyat bersenjata sayap kiri di Jawa Tengah.

Terlepas dari statusnya sebagai adik dari petinggi PKI, S Parman merupakan salah satu jenderal paling disegani. Kemampuan intelejensinya dikenal mumpuni dan membuatnya sangat diandalkan dalam berbagai gerakan perlawanan terhadap PKI.

Tahun 1959, S Parman kembali diangkat sebagai Atase Militer Rl di London dan 5 tahun kemudian ditugaskan sebagai Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jenderal.

Sebagai perwira intelijen yang berpengalaman, S Parman banyak mengetahui usaha-usaha pemberontakan PKl untuk membentuk Angkatan Kelima.

Pada 1 Oktober 1965 dini hari, Mayor Jenderal S Parman diculik gerombolan PKI dan dibunuh. Mayatnya ditemukan di daerah Lubang Buaya kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut