Kisah Nakes Perempuan Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 Siaga 24 Jam hingga Jarang Pulang
KENDAL, iNews.id - Petugas pemulasaraan jenazah di rumah sakit umumnya dilakukan oleh laki – laki. Namun di Kabupaten Kendal, pemulasaraan jenazah dilakukan oleh seorang perempuan.
Seperti yang dilakukan Siti Mar'atus Solikhah, tenaga kesehatan Rumah Sakit Baitul Hikmah Kendal. Tugas berat ini terpaksa diambil karena banyaknya keluarga yang meminta perawatan jenazah perempuan yang meninggal karena Covid 19 juga dilakukan oleh seorang perempuan.
Warga Desa Gubuksari Pegandon Kendal ini setiap harinya bekerja sebagai petugas rekam medis. Namun sejak datangnya pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, aktivitasnya kini berubah 180 derajat.
Siti tak hanya bekerja sebagai petugas rekam medis, tapi juga menjadi relawan pemulasaraan jenazah. Di saat kebanyakan orang menolak untuk mengurusi jenazah pasien Covid-19, justru dia dengan sukarela dan penuh ikhlas membantu pemerintah untuk menyucikan jenazah pasien Covid-19.
“Bekerja sebagai relawan pemulasaraan jenazah pasien penyakit yang mudah menularkan ke orang lain, membutuhkan keberanian, kemauan dan keterampilan,” kata Siti, Minggu (12/9/2021). “Saya harus siaga dua 24 jam, bahkan tak jarang harus pulang ke rumah pada jam tiga dini hari,” katanya.
Rasa lelah tak mematahkan semangat dirinya untuk membantu sesama. Meski sudah terbiasa bergelut dengan mayat selama menjalani tugas, dirinya tetap manusia biasa yang juga merasakan rasa takut akan ganasnya virus Covid-19.
Selain melakukan pemulasaraan, ibu tangguh ini juga dibebankan untuk memandikan hingga mengafani jenazah Covid-19.
Hingga saat ini sudah sebanyak 120 pasien Covid-19 yang diurus oleh Siti dan tim dan 68 di antaranya jenazah pasien covid-19 perempuan. Jumlah tersebut dari total 900 pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Kendal.
Tak banyak perempuan seperti Siti Mar’atus Solikhah mau mengabdikan dirinya kepada sesama. Baginya sebuah pengabdian adalah panggilan hati, meski ancaman tertular Covid-19 akan selalu mengancam dalam setiap aktivitasnya.
Editor: Ahmad Antoni