Kondisinya Berbahaya, Puluhan Rumah Korban Gempa Terpaksa Dirobohkan
BANJARNEGARA, iNews.id - Lantaran kondisinya dianggap berbahaya, puluhan rumah korban gempa di Banjarnegara, Jawa Tengah, terpaksa dirobohkan. Dua hari pascagempa mengguncang wilayah tersebut, warga mulai mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Petugas dari SAR gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri dan relawan terpaksa merobohkan puluhan rumah korban gempa di Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (20/4/2018) pagi tadi. Rumah warga korban gempa ini terpaksa dirobohkan karena kondisinya sudah mengalami keretakan pondasi sehingga sangat membahayakan.
Warga mengambil sisa-sisa material seperti daun pintu jendela, kusen dan genteng untuk di pakai lagi. Puluhan warga juga saling bergotong royong saling membantu mengaisi sisa material.
Data dari BPBD Banjarnegara menyebutkan, sedikitnya 194 rumah di Kecamatan Kalibening mengalami kerusakan akibat gempa. Selain itu, sejumlah fasilitas umum juga rusak parah, di antaranya, empat tempat ibadah dan satu sarana sekolah. BPBD juga terus melakukan pengecekan jumlah rumah rusak untuk mendata total kerugian.
“Untuk kegiatan hari ini, kami fokus pada pembersihan puing-puing rumah warga, perbaikan infrastruktur, jalan-jalan yang tertutup puing kami bersihkan, untuk memudahkan evakuasi atau menangkut barang-barang yang masih bisa digunakan. Itu dilakukan untuk membersihkan material yang kemungkinan akan menghambat evakuasi dan jalur logistik,” kata Kolonel Kavaleri Dani Wardhana, Komandan Korem 071 Wijaya Kusuma, saat ditemui di lokasi, Jumat (20/4/2018).
Warga yang rumahnya rusak kini mengungsi di balai desa dan sejumlah titik pengungsian. Para warga pengungsi berharap bisa segera mendapat penanganan dan bantuan, agar bisa menjalani aktivitas secara normal kembali.
Untuk diketahui, hingga saat ini, jumlah bangunan rusak akibat gempa Banjarnegara mencapai 316 rumah, yang terbagi di tiga desa, yakni Desa Kertosari 62 rumah, Desa Kasinoman 217 rumah dan Desa Plorengan berjumlah 37 rumah. Agar penanganan gempa berlangsung optimal BPBD Banjarnegara menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari ke depan.
Editor: Himas Puspito Putra