get app
inews
Aa Text
Read Next : Update Terkini Gempa Nabire, BMKG: 116 Gempa Susulan M 5,1, Sejumlah Bangunan Rusak

Longsor Terjang Kudus, 2 Warga Tewas Tertimbun Material Sedalam 2 Meter

Senin, 12 Oktober 2020 - 16:04:00 WIB
Longsor Terjang Kudus, 2 Warga Tewas Tertimbun Material Sedalam 2 Meter
Petugas BPBD Kabupaten Kudus mencari dua korban yang tertimbun tanah longsor di Dukuh Keben, Desa Soco, RT 03 RW 01, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (12/10/2020). (Foto: iNews.id/BNPB)

JAKARTA, iNews.id - Tanah longsor menerjang Dukuh Keben, Desa Soco, RT 03 RW 01, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (12/10/2020) pukul 09.00 WIB. Bencana ini mengakibatkan dua warga tewas tertimbun material.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, informasi dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, dua korban jiwa tersebut berusia 19 tahun dan 20 tahun.

"Kedua korban berjenis kelamin laki-laki," ujar Raditya Jati dalam siaran pers yang diterima.

Raditya mengatakan, kronologi bencana tanah longsor tersebut berawal dari empat pekerja yang membuat fondasi terasiring. Sebelum kejadian, salah satu pekerja sempat merasakan ada getaran tanah dari bagian atas.

"Selang beberapa saat kemudian, akhirnya terjadi longsoran tanah dari ketinggian kurang lebih 10 meter," ujarnya.

Saat peristiwa tersebut, dua korban tidak sempat menyelamatkan diri. Keduanya dan tertimbun material longsoran sedalam dua meter.

Petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Kudus, Relawan FRPB, TNI, Polri, PMI bersama masyarakat sekitar berhasil mengevakuasi kedua korban pada pukul 11.30 WIB. "Selanjutnya, kedua korban diantarkan ke rumah duka dan dilakukan autopsi," katanya.

Raditya mengatakan, sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rilis terkait fenomena gerakan tanah yang terjadi pada bulan September dan Oktober 2020.

Menurut PVMBG, potensi pergerakan tanah sebelumnya banyak terjadi di wilayah timur Indonesia dan mulai meluas ke sejumlah wilayah di Indonesia. Wilayah tersebut di antaranya, sepanjang Pulau Sumatera di bagian barat dari Aceh hingga Lampung, Jawa, Kalimantan Barat di bagian timur, Kalimantan Tengah bagian tengah, Kalimantan Timur bagian tengah dan Kalimantan Utara.

Dalam dua bulan terakhir, PVMBG juga telah mencatat peristiwa gerakan tanah mulai dari Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu (10/10/2020) dan Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, pada Sabtu (10/10/2020) pukul 10.30 WIB.

Kemudian, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu (10/10/2020) pukul 01.00 WIB, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat pada Kamis (8/10/2020) pukul 18.30 WITA, dan Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Jumat (9/10/2020) pukul 04.00 WITA.

Menurut analisis sementara, gerakan tanah tersebut dipicu oleh sejumlah faktor seperti lereng yang curam dan terdapat retakan di atas bukit tanah pelapukan yang tebal dan labil. Selanjutnya, adanya saluran drainase yang kurang baik dan terjadinya hujan lebat sebelum dan saat terjadi gerakan tanah.

Raditya mengatakan, dari laporan kebencanaan dari BPBD Kabupaten Kudus dan hasil pemetaan potensi gerakan tanah dari PVMBG, maka BNPB merekomendasikan kepada para pemangku kebijakan di daerah mulai tingkat provinsi hingga desa/kelurahan agar dapat melakukan upaya kesiapsiagaan dan meningkatkan kapasitas masyarakat.

Pemerintah daerah setempat juga diharapkan dapat membangun penguatan lereng pada area longsoran atau membuat lereng berjenjang untuk meningkatkan kestabilan lereng. Selain itu, melalui upaya pencegahan jangka panjang dengan melestarikan vegetasi berakar kuat dan dalam di daerah berlereng terjal.

Kemudian, yang lebih penting, pemerintah daerah juga diminta agar meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai daerah rawan longsor. Sosialisasi bisa dilakuakn dengan memasang rambu-rambu peringatan sebagai upaya mitigasi bencana gerakan tanah.

"Selanjutnya, bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar lokasi bencana dan para pengguna jalan agar lebih waspada terhadap longsor susulan, terutama pada saat hujan turun dalam waktu lama," kata Raditya Jati.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut