get app
inews
Aa Text
Read Next : Tragis! Kakek di Pemalang Tewas Diserang Tawon Vespa saat Bersihkan Halaman

Makam Syekh Pandan Jati Bantarbolang di Pemalang, Ramai Peziarah di Malam Jumat Kliwon

Jumat, 10 Maret 2023 - 01:47:00 WIB
Makam Syekh Pandan Jati Bantarbolang di Pemalang, Ramai Peziarah di Malam Jumat Kliwon
Makam Syekh Pandan Jati Bantarbolang di Desa Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang, Pemalang yang ramai peziarah saat Malam Jumat Kliwon untuk minta berkah. (Foto: iNews/Aryanto)

PEMALANG, iNews.id - Awal berkembangnya Islam di Tanah Jawa sangatlah pesat. Salah satunya di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Pada sekitar tahun 1500-1586 daerah Pemalang tak luput menjadi perhatian para Wali. Jejak sejarah perjuangan para Wali menyebarkan Islam di Kabupaten Pemalang sampai sekarang masih dapat dilihat.

Banyak tokoh ulama masyhur yang namanya tak lekang dimakan waktu hingga saat ini, seperti Mbah Bantarbolang dan Syekh Pandan Jati serta Syekh Palintaran.

Makam dan tempat petilasan ketiga nama tokoh itu berada di Desa Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang. Sampai saat ini makamnya masih ramai dikunjungi banyak peziarah.

Lokasinya yang strategis dekat jalan raya Randudongkal-Pemalang sangat mudah dijangkau. Bagi peziarah yang datang dengan kendaraan umum, bisa turun di depan Pasar Bantarbolang karena kompleks makam tersebut tepat berada di depannya, sekitar 1 kilometer.

Mbah Bantarbolang oleh masyarakat sekitar diyakini sebagai leluhur, mempunyai dua orang murid yakni Syekh Pandan Jati dan Syekh Palintaran.

"Makamnya selalu ramai diziarahi, terlebih hari Kamis Wage menjelang Jumat Kliwon," kata Slamet, salah satu pengurus makam Syekh Pandan Jati, Kamis (9/3/2023).

Dari ketiga makam tersebut, makam Syekh Pandan Jati yang paling ramai diziarahi karena diyakini sebagai salah seorang tokoh dari Mataram.

Beberapa sumber menyebut, Syekh Pandan Jati merupakan seorang pembesar Kerajaan Mataram yang konon dituduh melakukan korupsi dan dihukum seumur hidup lalu pergi mengasingkan diri ke wilayah barat, tepatnya di kawasan hutan Bantarbolang.

Singkat cerita, kemudian dia bertemu Mbah Bantarbolang dan diizinkan tinggal di rumahnya. Meyakini Syekh Pandan Jati orang yang baik, akhirnya diangkat menjadi muridnya. Bersama murid Mbah Bantarbolang lainnya yaitu Syekh Palintaran, Syekh Pandan Jati digembleng menjadi pribadi yang sangat tangguh secara lahir dan batin.

Setelah keduanya mewarisi ilmu dari Mbah Bantarbolang dan menjadi orang sakti yang konon mampu menerawang sebuah peristiwa di masa depan, keduanya pun diuji oleh sang guru, guna mencari penerus pemimpin Padepokan.

Dengan diam-diam, Mbah Bantarbolang meninggalkan Padepokan bermaksud untuk memberikan kesempatan kepada kedua muridnya yaitu Syekh Pandan Jati dan Syekh Palintaran untuk memimpin Padepokan secara bersama-sama.

Namun kepergian Mbah Bantarbolang membuat mereka merasa kehilangan. Semua muridnya berusaha mencarinya. Syekh Pandan Jati yang memiliki mata batin lebih tajam dari murid yang lain akhirnya berhasil menemukan keberadaan gurunya.

Semua murid di Padepokan itu meminta Mbah Bantarbolang untuk kembali, namun beliau tidak mau dan meminta kepada Syekh Pandan Jati untuk memimpin Padepokannya. Sebagai murid yang berbakti, Syekh Pandan Jati pun melaksanakan titah sang guru untuk memimpin Padepokan tersebut, hingga akhir hayatnya.

Sebagian masyarakat menyebut tempat itu (Makam Syekh Pandan Jati) hanyalah sebuah petilasan. Namun sebagian lagi meyakini itu makam Syekh Pandan Jati.

Berdasar dari beberapa sumber, konon Syekh Pandan Jati berkelana ke wilayah selatan untuk menyebarkan agama Islam dan kemudian kembali ke Mataram. Dia diterima di Mataram setelah diketahui bahwa tuduhan korupsi kepadanya itu keliru atau tidak benar.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut