get app
inews
Aa Text
Read Next : Macan Tutul Kabur Masih Berkeliaran, Lembang Park and Zoo Ditutup!

Mal dan Objek Wisata Harus Batasi Jam Operasional, Ganjar : Kalau Sulit Tutup Saja

Rabu, 16 Desember 2020 - 16:25:00 WIB
Mal dan Objek Wisata Harus Batasi Jam Operasional, Ganjar : Kalau Sulit Tutup Saja
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (Istimewa)

SEMARANG, iNews.id  - Pemerintah kabupaten/kota untuk diminta melakukan pembatasan jam operasional di objek wisata dan mal. Apabila pembatasan sulit dilakukan maka lebih baik ditutup saja untuk menghindari adanya kerumunan pada saat Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Kita minta semua, sekarang dievaluasi. Kita minta kontrol dari Dinas Pariwisata, Satpol PP, Kepolisian, dan TNI untuk ada pembatasan-pembatasan (objek wisata, mal, restoran, dan pusat keramaian lain). Kalau itu sulit ditutup saja," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo , Rabu (16/12/2020).

Hingga saat ini, sudah ada daerah yang mulai melakukan pembatasan-pembatasan. Di antaranya Kota Semarang dengan pembatasan dari segi traffic dan Kabupaten Blora yang mulai menerapkan pembatasan jam operasional. "Mudah-mudahan Bupati/Wali Kita yang lain dengan kondisi lokalitas yang ada mereka juga melakukan pembatasan," katanya.

Arahan untuk tidak ada kerumunan dan perayaan saat libur akhir tahun dan malam pergantian tahun juga sudah disampaikan kepada Bupati/Wali Kota. Menurut Ganjar, arahan untuk tidak ada perayaan itu bukan berarti sama sekali tidak ada. 

Perayaan tetapi bisa dilakukan, misalnya pemerintah daerah memberikan fasilitas berupa perayaan digital melalui streaming di media sosial atau bekerja sama dengan media penyiaran nasional atau lokal.

Begitu juga untuk perayaan agama di mana beberapa waktu lalu sudah diadakan pertemuan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan tokoh agama. Hasilnya menyepakati adanya pembatasan tetapi tidak menghilangkan esensi dari perayaan itu sehingga bisa khidmat. Misalnya dengan pembatasan pengunjung tempat ibadah atau perayaan agama.

"Melalui cara itu masyarakat masih tetap bisa merayakan meskipun rasanya berbeda dengan perayaan pada tahun sebelumnya. Hari ini semua punya kesempatan hanya sistemnya saja diubah. Kalau kerumun-kerumun tidak kami izinkan," jelas Ganjar.

Adapun untuk kendala pada libur akhir tahun ini adalah adanya bebesapa perusahaan, khususnya swasta, yang meliburkan karyawannya. Hal itu mengakibatkan migrasi penduduk, baik liburan maupun mudik, sulit dihindari. Untuk itu Ganjar mengimbau kepada masyarakat agar saat libur akhir tahun tidak mudik. 

"Kita berharap tidak usah mudik. Seandainya masih bisa bertahan di tempat itu, usahakan semaksimal mungkin tinggal di sana untuk tidak bergerak. Kalau harus mudik maka kemarin Menko Marinves sudah memerintahkan semua yang pergi harus PCR dengan antigen. Inilah yang kita harapkan bisa mencegah atau mendeteksi secara dini mereka yang berpindah atau masuk itu betul-betul aman," katanya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut