Masa Pandemi, Ada Siswa di Blora yang Putus Sekolah Lho
BLORA, iNews.id – Sejumlah siswa di Kabupaten Blora putus sekolah selama pandemi Covid-19. Mereka putus sekolah karena berbagai alasan.
Yeni Kurniawati, guru yang membidangi kurikulum SMPN 1 Todanan, Blora mengatakan, anak didiknya yang putus sekolah selama pandemi jumlahnya sembilan orang. Mereka putus sekolah sejak Juli 2020 lalu. Siswa yang putus sekolah berasal dari kelas 7 terdapat dua orang, kelas 8 ada lima orang dan kelas 9 ada 2 orang. Mereka terdiri dari lima siswi dan empat siswa.
"Untuk kelas 9 yang putus sekolah ada dua orang. Satu orang menikah dan satu lainnya merantau ke Jakarta," kata Yeni Kurniawati, Senin (29/3/2021).
Sedangkan dari kelas 8, tiga siswi disekolahkan orang tuanya ke pondok pesantren. Sementara dua lainnya, khabar yang didapat ikut anak punk.
“Jadi jarang pulang ke rumah, kami juga sudah ke rumahnya. Keterangan teman-temannya, ikut punk, sering ikut -bis, truk dan pakai pakaian punk,” tuturnya.
Sedangkan dari kelas 7, seorang siswa memilih ikut pindah orang tuanya. Sementara satu lainnya sudah tidak berkeinginan untuk melanjutkan sekolah.
"Berhubung pembelajaran jarak jauh dan tidak mau mengerjakan tugas, kami sudah melakukan pendekatan ternyata memang tidak mau sekolah,” ucapnya.
Pihak sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin mencegah anak didiknya putus sekolah. Sebab mereka sudah dimasukkan ke data pokok pendidikan (Dapodik). Namun berhubung usahanya tidak membuahkan hasil, pihak sekolah lalu memanggil wali murid untuk menandatangani surat pernyataan menarik peserta didik dari sekolah.
"Sehingga data mereka dikeluarkan dari dapodik sesuai dengan pernyataan hitam di atas putih," jelasnya. Data sembilan siswa yang putus sekolah juga sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Blora untuk ditindaklanjuti.
"Alasan kami memberitahukan adanya siswa yang putus sekolah, agar sekolah segera dibuka," tuturnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo