Menangkan Pilgub, Ida Fauziyah Terus Petakan Persoalan di Jateng
SEMARANG, iNews.id - Bakal calon wakil gubernur (Cawagub) Jawa Tengah Ida Fauziyah terus"belanja" persoalan agar mampu membawa Jawa Tengah yang lebih baik.
Dia mengatakan, persoalan mendasar di Jawa Tengah adalah keadilan sosial, yang melahirkan kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Jawa Tengah pada akhir 2017 mencapai 13,58 persen atau 4,577 jiwa.
Bahkan, dari 35 kabupaten/kota di Jateng, 15 di antaranya masuk dalam zona merah daerah miskin. Yakni Kabupaten Wonosobo, Kebumen, Brebes, Purbalingga, Rembang, Pemalang, Banjarnegara, Banyumas, Klaten, Sragen, Cilacap, Demak, Purworejo, Grobogan, dan Demak.
"Mukti harus bareng, tidak golongan tertentu. Dengan berbagai variabel pembangunan yang kami usung untuk mengurangi angka kemiskinan. Untuk mewujudkan itu pemimpinnya harus ganyar (ganti anyar)," kata dia yang mengusung tagline Mbangun Jateng Mukti Bareng.
Ida menjabarkan bahwa penanggulangan kemiskinan akan diurai dari tingkat desa. Di situlah diperlukan adanya majelis desa. "Majelis desa yang akan melakukan pengawalan, yang gerakannya sampai tingkat RT," ujar Ida.
Majelis desa merupakan ruang relawan calon gubernur-calon wakil gubernur Sudirman Said-Ida Fauziah di tingkat desa maupun kelurahan untuk membuka komunikasi dan diskusi antara relawan dengan warga.
Relawan ini melakukan pergerakan hingga tingkat RT. Relawan yang tergabung di tingkat RT inilah yang akan menjadi ujung tombak Tim Relawan Pergerakan Merah Putih.
Ketua DPC PKB Kota Semarang, Soemarmo HS menekankan pentingnya jangan hanya seremonial jika terjun ke masyarakat. "Tidur di rumah warga, ngobrol dengan masyarakat. Karena pada waktu menjelang tidur itulah obrolan-obrolan jujur dari masyarakat keluar," ucapnya.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar sebelumnya meminta seluruh kader dan simpatisan partai untuk bekerja keras memenangkan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah dalam pertarungan Pilgub Jateng 2018.
Muhaimin optimistis pasangan tersebut akan didukung warga Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah kendati ada kandidat lain yang sama-sama berasal dari NU. "Kalau bicara NU itu ya di PKB. Karena itu, saya tidak khawatir suara NU akan terpecah," tandasnya.
Editor: Kastolani Marzuki