get app
inews
Aa Text
Read Next : Pohon Tumbang Timpa Rumah di Boyolali, 8 Orang Satu Keluarga Terluka

Mengintip Masjid Cipto Mulyo di Boyolali, Berusia 1 Abad Lebih Peninggalan Paku Buwono X

Kamis, 06 Maret 2025 - 13:02:00 WIB
Mengintip Masjid Cipto Mulyo di Boyolali, Berusia 1 Abad Lebih Peninggalan Paku Buwono X
Masjid Cipto Mulyo peninggalan Raja Keraton Surakarta Paku Buwono X di Desa Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. (Foto: iNews/Tata Rahmanta)

BOYOLALI, iNews.id - Masjid Cipto Mulyo menjadi salah satu peninggalan Raja Keraton Surakarta Paku Buwono X. Masjid yang telah berusia 120 tahun ini berlokasi di Desa Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Setiap harinya, masjid tua ini tak pernah sepi dari jemaah yang datang untuk beribadah. Meski sudah mengalami beberapa kali renovasi, bangun awal masjid tersebut hingga saat ini tidak pernah berubah bentuknya.

Selain namanya yang unik, bangunan Masjid Cipto Mulyo juga menampilkan desain Jawa kuno yaitu berbentuk limasan dan menyerupai pendopo.

Masjid ini memiliki lima pintu utama yang semuanya terletak di bagian depan bangunan. Kemudian di atas setiap pintu diberi ukiran-ukiran yang disisipkan tulisan 'PB X' sebagai tanda masjid itu dibangun pada masa pemerintahannya.

Bahkan, bedug dan kentongan yang ada masih asli sejak zaman dulu. Sampai saat ini, alat-alat tersebut masih tetap digunakan.

Setiap suara adzan berkumandang, para jemaah segera berdatangan untuk beribadah bersama. Suasana yang sejuk membuat masjid ini tak hanya nyaman untuk beribadah, namun juga untuk beristirahat dan bercengkrama bersama rekan maupun saudara di bulan Ramadan ini.

Ketua Takmir Masjid Cipto Mulyo Ahmadi Hardjono mengatakan, masjid ini dibangun oleh Raja Keraton Surakarta Sri Paduka Paku Buwono X pada hari Selasa 24 Jumadil tepatnya tahun 1905 Masehi.

"Masjid ini didirikan Paku Buwono X. Sampai sekarang usianya sekitar 1 abad lebih, dibangunnya tahun 1905," ujarnya, Rabu (5/3/2025).

Masjid yang diberi nama Cipto Mulyo ini artinya menciptakan kemuliaan di dunia dan akhirat. Nama masjid ini cukup unik karena menggunakan bahasa Jawa yang berbeda dari kebanyakan masjid memakai bahasa Arab.

Meski sudah mengalami beberapa kali renovasi, bentuk masjid masih asli seperti saat awal dibangun. Bahkan konstruksi kayu dan bangunan juga belum berubah.

"Bangunan kayunya masih asli semua. Ada perbaikan, namun keasliannya tetap utuh," ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut