Mensos: Pemerintah Akan Bantu Keluarga Korban dan Anak Pelaku Bom

SEMARANG, iNews.id – Pemerintah akan memberi bantuan kepada keluarga korban aksi teror di sejumlah daerah, termasuk juga anak-anak pelaku terduga teroris. Korban tersebut, baik akibat serangan teroris di Surabaya dan daerah lain di Indonesia.
Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menemui para korban ledakan bom di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) lalu sudah meminta supaya anak-anak korban teroris mendapat perhatian. Karena itu, pemerintah akan memberikan bantuan kepada korban. Salah satunya berupa santunan sebesar Rp15 juta kepada ahli waris korban serangan teroris yang meninggal dunia.
Pendidikan bagi anak korban ledakan bom juga diperhatikan. Bahkan, bantuan turut diberikan kepada anak pelaku bom yang menjadi korban ledakan.
“Kita sudah punya protap untuk menangani yang terkena dampak dari bencana, termasuk bencana sosial seperti teror. Tentu kami akan memberikan bantuan dan bantuan yang pertama bagi yang meninggal. Untuk yang meninggal, kami akan berikan bantuan Rp15 juta kepada keluarganya, ahli warisnya,” kata Mensos usai acara Diskusi Indonesia Maju di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (16/5/2018).
Selain itu, kata Mensos, pemerintah akan memperhatikan kondisi korban, termasuk pendidikannya. Kementerian Sosial akan berkoordinasi dengan kementerian terkait dan pemerintah daerah untuk menindaklanjuti pemberian bantuan dan perhatian pada korban tersebut.
“Satu contoh misalkan ketika ada peristiwa Mako Brimob dan ada meninggal lima orang polisi, itu pun kami berikan bantuan. Anak-anaknya semua akan kami perhatikan. Presiden sudah minta supaya anak-anak dari korban, yang bencana sosial itu, ya termasuk anak teroris akan kami perhatikan,” paparnya.
Sementara dalam dialog, Idrus Marham menyampaikan soal keberhasilan program keluarga harapan (PKH) sebagai modal utama penurunan kemiskinan. Perluasan PKH terbukti mengurangi angka kemiskinan di Indonesia secara bertahap.
Editor: Maria Christina