Merasa Dilecehkan, Bupati: Warga Boyolali Sepakat Tak Pilih Prabowo
BOYOLALI, iNews.id – Pidato calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait “Tampang Boyolali” saat berkunjung ke daerah itu memantik reaksi warga.
Massa dari seluruh daerah turun ke jalan sebagai bentuk protes atas ucapan Prabowo yang dinilai telah melecehkan dan merendahkan warga Boyolali. Aksi tersebut dipusatkan di Simpang Patung Kuda, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018).
Massa datang dengan mengendarai sepeda motor dan kendaraan roda empat. Mereka kemudia berkonvoi sambil membentangkan bendera Merah Putih berukuran raksasa. Akibat aksi itu, ruas jalan utama Solo-Semarang maupun sebaliknya macet total. Arus lalu lintas kemudian dialihkan ke jalur lingkar utara dan selatan.
Massa semakin bersemangat ketika Bupati Boyolali Seno Samudro ikut turun dalam aksi tersebut. Menurut Seno, aksi warganya itu dipicu pernyataan nyinyir dari capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. “Aksi ini sebagai reaksi dari pidato Pak Prabowo yang nyinyir tentang Boyolali,” katanya seusai pertemuan dengan warga di Gedung Mahesa.
Seno mengatakan, dalam pertemuan itu semua warga Boyolali sepakat untuk tidak memilih Prabowo pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. “Intinya warga Boyolali tidak memilih Pak Prabowo dalam pilpres nanti. Tadi ada kepala desa, tokoh masyarakat dan warga. Semua saya persilakan untuk menyampaikan unek-uneknya,” katanya.

Meski demikian, Seno meminta kepada semua warga Boyolali untuk tetap mengedepankan sikap yang baik, tidak arogan dan menjunjung tinggi sopan santun dalam melakukan aksi tersebut.
“Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak menyalahkangunakan aksi ini dengan hal bersifat anarkis. Tetap jaga kondusivitas agar pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019 dapat berjalan lancar,” tandasnya.
Editor: Kastolani Marzuki