get app
inews
Aa Text
Read Next : Banjir Bandang di Kendal, Jembatan Gantung Bendung Sojomerto Nyaris Ambruk

Meski Dikepung Banjir, Warga Pilih Bertahan di Rumah

Kamis, 23 November 2017 - 15:26:00 WIB
Meski Dikepung Banjir, Warga Pilih Bertahan di Rumah
Warga menerjang banjir yang menggenangi dua kelurahan di Kabupaten Kendal, Jateng. (Foto: iNews.id/Eddie Praytino)

KENDAL, iNews.id - Banjir akibat luapan Sungai Kendal meluas hingga menggenangi puluhan rumah di dua kelurahan di kota Kendal. Warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Kendal mengaku sudah terbiasa dengan banjir dan memilih bertahan di dalam rumah.

Selain menggenangi  kompleks perkantoran Bupati Kendal luapan Sungai Kendal juga menggenangi puluhan rumah di dua kelurahan, yakni Pekauman dan Patukangan Kecamatan Kota Kendal. Air masuk ke pemukiman warga Kamis (23/11/2017) pukul 03.00 WIB dan terus meninggi jelang siang hari.

Tidak hanya permukiman warga, sejumlah sekolah juga tak luput dari banjir, seperti di SMA Al Hidayah. Sekolah yang berada di pinggir sungai ini air masuk hingga ke ruang guru. Sedang ruang kelas yang berada di lantai dasar tergenang aktivitas belajar masih berjalan normal meski siswa harus menerjang banjir untuk masuk ke sekolah.

“Kalau lantai bawah sebagian tergenang seperti ruang guru air masuk, sedangkan untuk ruang kelas sebagian di lantai dua jadi tidak menganggu proses belajar mengajar,” ujar Eko, penjaga sekolah.

Sementara itu banjir di permukiman warga mulai menganggu aktivitas. Warga yang hendak keluar rumah harus menerobos genangan air setinggi 40 cenimeter. Menurut warga banjir ini kali pertama terjadi di bulan ini dan diakibatkan hujan di wilayah atas.

“Jika hujan deras di wilayah selatan debit air di sungai kendal naik hingga meluap ke pemukiman. Kalau ini baru pertama, tahun lalu jika musim hujan banjir bisa terjadi 15 kali dalam sebulan,” kata Juraemi, warga Pekauman.

Kasi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kendal Slamet mengatakan banjir kali ini diakibatkan luapan sungai Kendal yang tidak bisa menampung debit air yang tinggi.

“Dari pemantauan ada dua desa yang terdampak banjir yakni Patukangan dan Pekauman. Warga hingga saat ini masih bertahan tidak ada titik pengungsian karena air akan surut dalam hitungan jam,” jelas Slamet.

Menurut Slamet, ketinggian air di tiga bendungan yakni Trompo, Juwero dan Kedungpengilon masih normal. Ketinggian yang terpantau BPBD Kendal mencapai 120 cm dan termasuk dalam kategori aman.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut