Minimalisasi Penipuan Berkedok Investasi, Bappebti Tingkatkan Literasi kepada Publik
SEMARANG, iNews.id - Edukasi terkait investasi kepada publik diperlukan untuk meminimalisasi fenomena penipuan berkedok investasi. Untuk itu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bersama unsur terkait lain memasifkan literasi terkait praktik investasi.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengatakan, berinvestasi pada perdagangan berjangka komoditi harus memenuhi syarat legal dan logis.
"Kami sudah mencanangkan bulan literasi perdagangan berjangka komoditi. Sebab sepanjang 2022 kami banyak menerima pengaduan dari berbagai pihak yang menjadi korban terkait itu. Kasus terbesar sebagaimana kita ketahui soal robot trading," kata Didid dalam kegiatan sosialisasi dan seminar di kampus Unika Soegijapranata, Selasa (14/3/2023).
Seminar yang diselenggarakan ini merupakan kerja sama antara Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unika Soegijapranata, Bappebti, PT Valbury Asia Future, dan JFX.
Menurut dia, investasi berpotensi menghasilkan keuntungan, namun juga ada risiko. Kasus yang muncul terkait penipuan investasi, umumnya muncul karena tawaran yang hanya menjanjikan keuntungan semata.
"Kami harus meningkatkan literasi supaya jangan lagi ada korban penipuan. Untuk robot trading jelas bukan investasi, melainkan skema ponsi," katanya.
Dari seminar tersebut, mahassiwa diharapkan bisa belajar lebih dini tentang investasi, terutama di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi. Hal ini seperti yang dikatakan Vice Manager PT Valbury Asia Future, Ronald Candra. Apalagi belakangan ini banyak masyarakat yang tertipu investasi bodong.
"Sosialisasi ini kami harapkan bisa membantu masyarakat, termasuk mahasiswa. Kami pun sangat terbuka kepada masyarakat umum yang ingin belajar investasi. Kami juga menjalin kerja sama dengan para pihak berupa event, serta dengan menyediakan fasilitas," katanya.
Sementara itu, Dekan FEB Unika Soegijapranata atau Soegijapranata Catholic University (SCU), Theodorus Sudimin menambahkan, peserta dari seminar itu diharapkan bisa menjadi agen informasi. Peserta bisa membagikan pengetahuan yang diperoleh dari para pakar berkenaan dengan Perdagangan Berjangka Komoditi.
Editor: Ahmad Antoni