Miris, Nenek Korban Banjir di Grobogan Sakit Namun Belum Tersentuh Medis
                
            
                GROBOGAN, iNews.id - Seorang nenek korban banjir di Kabupaten Grobogan harus menahan sakit. Sejak 12 hari mengungsi di teras rumah tetangga, ia belum mendapatkan penanganan medis.
Kondisi itu dialami Mbah Karni (70) warga Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan. Ia terus merintih kesakitan di tenda yang didirikan di teras rumah tetangganya.
                                    Mbah Karni bersama anak dan cucunya mengungsi di teras tetangga sejak 12 hari lalu. Sebab rumah yang ditempati terendam banjir dengan ketinggian sekitar 70 sentimeter.
Saat di tenda, ia hanya tidur beralaskan tikar dan selimut seadanya. Jika malam hari, cuaca menjadi semakin dingin dan lembab sehingga membuat tubuh mudah terserang penyakit.
                                    Sambil menahan tangis dan sakit, Mbah Karni mengaku selalu bolak-balik dari rumah ke pengungsian hingga beberapa kali. Ia ingin melihat kondisi rumahnya yang kebanjiran.
Karena kelelahan, kondisi badan menjadi drop hingga mengakibatkan pusing, meriang dan sakit perut. Untuk mengurangi rasa sakit, Sulijah, anak Mbah Karni selalu membeli obat ke warung tetangga.
                                    "Belinya utang karena sudah tidak memiliki uang," kata Mbah Karni, Rabu (11/1/2023).
                                    Meski sudah diperingatkan anak dan cucunya agar tidak bolak-balik ke rumah, namun Mbah Karni tetap ngotot untuk pulang.
Hingga hari ke-12, kondisi banjir semakin surut. Ketinggian banjir yang merendam rumah mencapai 20-60 sentimeter. Sedangkan banjir yang merendam jalan desa sekitar 70 sentimeter.
                                    Sebagian warga mulai membersihkan lantai dari lumpur dan rendaman banjir. Harapannya agar rumah bisa segera ditempati.
"Saya terpaksa tidur di belakang rumah bersama ternak kambing sejak banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter," kata korban banjir lainnya, Acep.
Saat ini, rumah masih terendam banjir dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter. Namun ia nekat kembali ke ruang depan untuk ditempati kembali.
Meskipun banjir sudah mulai surut, namun warga Lemah Putih belum bisa beraktivitas. Warga sebagian besar memilih untuk berjaga di rumah masing-masing.
Editor: Ary Wahyu Wibowo