Misteri Gunung Jimat di Pemalang, Ada Makam Tua yang Dianggap Keramat

PEMALANG, iNews.id - Cerita misteri mengenai Gunung Jimat sudah tak asing bagi warga Desa Mendelem, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Kisah misteri banyak diceritakan warga sekitar dari mulut ke mulut.
Salah satu yang menjadi misteri adalah terdapat makam tua yang dianggap keramat. Bahkan beredar cerita mengenai hilangnya batu besar secara misterius di dekat makam itu.
Menurut Mbah Sulam, sesepuh di wilayah ini mengatakan, batu yang menghilang secara misterius itu sebelumnya terletak di sebelah makam keramat. Batu konon ditemukan berada di daerah Sumatera.
"Dulu ada warga Desa Mendelem yang merantau ke sana, kemudian melihat batu yang hilang itu, sama persis," kata Mbah Sulam, Jumat (5/5/2023).
Kisah ini bermula dari cerita salah seorang warga Desa Mendelem yang berziarah ke makam keramat. Saat di sana mengetahui batu besar yang biasanya ada di sebelah makam telah hilang, dan menyisakan bekas lubang cekung yang besar. Kemudian ada seorang warga sekitar yang bekerja ke Sumatera, melihatnya ada di sana.
"Bagaimana mungkin batu sebesar itu bisa terbang dengan sendirinya berpindah ke Sumatera," ucapnya.
Solihin, seorang perangkat Desa Mendelem menyebut kisah tersebut sudah menjadi legenda dan masih misteri hingga saat ini.
"Menurut cerita sih seperti itu, saya sendiri hanya mendengar dari orang-orang tua di sini," ujarnya.
Terlepas dari misteri yang menyelimputi, ada beberapa fakta di Gunung Jimat Mendelem. Pertama, merupakan sebuah bukit yang menyerupai bentuk gunung memiliki ketinggian sekitar 1.450 meter di atas permukaan laut.
Kedua, memiliki luas hampir 3,5 hektare dan berdiri menjulang tinggi hingga nampak dari kejauhan seperti layaknya gunung yang dapat dilihat di sepanjang jalan raya Randudongkal-Belik, arah Purbalingga.
Ketiga, memiliki lereng bukit yang tampak berundak mirip pepunden, dengan sekelilingnya dipenuhi bebatuan yang besar.
Keempat, terdapat kaki bukit mirip payung yang memiliki gua di bawahnya. Konon keberadaannya sering digunakan untuk bertapa atau bersemedi bagi orang-orang yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu.
Kelima, saat ini kawasan Gunung Jimat telah dikembangkan menjadi objek wisata alam dan arena panjat tebing Via Ferrata.
Editor: Ary Wahyu Wibowo