Misteri Ruang Bawah Tanah Lawang Sewu yang Dikenal Angker, Ini Sejarah dan Mitosnya
JAKARTA, iNews.id – Kota Semarang, Jawa Tengah, kaya akan ragam destinasi wisata bersejarah. Salah satunya Lawang Sewu yang merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda.
Berdiri sejak 1904, namun bangunan itu disebut menyimpan banyak cerita kelam di dalamnya. Salah satu yang menarik perhatian ruangan bawah tanah yang disebut ruangan angker di Lawang Sewu.
Namun sayang, pada awal Januari 2020 lalu ruangan bawah tanah Lawang Sewu itu sempat ditutup. Hal ini terlihat dari pengakuan salah seorang pengunjung yang mengabadikan momen ketika menyambangi gedung seribu pintu tersebut.
"Temen-temen denger banyak cerita mistis di tempat ini, terutama ruangan bawah tanahnya. Tapi sayangnya ruang bawah tanahnya sudah ditutup untuk publik gak tau kenapa. Mungkin ada kejadian nggak enak di sana ya," ujar Youtuber bernama Yopie Riski di unggahan video youtubenya, dikutip Rabu (4/7/2021).
Menurut pengakuan salah seorang penjaga yang tak dia sebutkan namanya menuturkan, ruangan bawah tanah Lawang Sewu sudah ditutup sejak tahun 2014 silam. Ditutupnya ruangan bawah tanah Lawang Sewu diakui karena sedang dalam proses renovasi.
Untuk lebih mengenal Lawang Sewu, berikut penuturan sejarah dan mitos di ruangan bawah tanah di Lawang Sewu:
1. Sejarah
Ruang bawah tanah Lawang Sewu awalnya dibangun ketika zaman Belanda dan diperuntukkan sebagai saluran pembuangan air.
Namun, semenjak diambil alih oleh Pemerintah Jepang pada 1942, ruang bawah tanah dialihfungsikan menjadi penjara bawah tanah sekaligus tempat pembantaian penduduk pribumi maupun tentara Belanda.
Sementara itu, ketika Jepang berkuasa atas bangunan Lawang Sewu, mereka membuat tiga penjara yang miliki spesifikasi berbeda.
Yakni penjara jongkok (miliki ukuran tinggi 0,5 meter, dan para tahanan harus jongkok dengan diisi air hingga sebatas leher), penjara berdiri (miliki ukuran 1 meter x 1 meter yang diisi oleh 7-8 orang dengan berdiri berimpitan).
2. Mitos
Mitos yang beredar tentang ruang bawah tanah Lawang Sewu ialah ruangan tersebut merupakan ruangan yang dapat tembus ke Laut Jawa. Namun, hal ini ditepis oleh salah satu cagar budaya Semarang, Tjahjono Raharjo.
Hal tersebut merupakan salah tafsir orang-orang yang sudah menyebar luas. Menurutnya, ruangan bawah tanah Lawang Sewu merupakan basement yang diusung oleh arsitek tempo dulu.
Editor: Ahmad Antoni