Momen Yenny Wahid Lihat Poster Gus Dur Gitu Aja kok Repot di Rumah Kiai Sepuh di Salatiga

SALATIGA, iNews.id - Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur, terkenal dengan pernyataannya "Gitu aja kok Repot". Semasa hidup, Gus Dur kerap menyampaikan kata-kata itu.

Saking seringnya disampaikan, banyak pula masyarakat yang kerap ikut mengatakannya sehari-hari. Gambar Gus Dur dengan kalimat ini juga banyak dijadikan sebagai desain kaos. Poster-poster atau stikernya juga masih bisa ditemukan.

Baca Juga

Pertama Kali Perempuan Masuk Pengurus PBNU, Ada Istri Gus Dur hingga Khofifah

Namun, ternyata putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid tidak menyangka akan menemukan kalimat terkenal dari ayahnya di Salatiga, tepatnya di rumah KH Abdul Nasyir Asy’ari, seorang kiai khos. Istilah Kyai Khos artinya kiai sepuh yang kata-katanya didengarkan Gus Dur semasa hidup.

Yenny Wahid bahkan mengambil kesempatan itu untuk berfoto dengan latar belakang poster yang ditempelkan di jendela, bersama KH Abdul Nasyir Asy’ari.

Baca Juga

GP Ansor: Cuitan Ferdinand dengan Perkataan Gus Dur Sangat Jauh Berbeda

"Foto hari Rabu lalu di ndalem KH Abdul Nasyir Asy’ari, beliau merupakan kyai Khos Kota Salatiga sekaligus Pengasuh Pesantren Masyitoh Tingkir Lor," tulis Yenny Wahid dalam keterangan foto yang dibagikannya di Instagram, dikutip Sabtu (15/1/2022).

Yenny Wahid mendapat informasi poster bertuliskan kalimat Gus Dur itu sudah berusia belasan tahun. Di atasnya juga ada gambar sang ayah dan tulisan "Damai Bersama Gus Dur".

Baca Juga

Peringati Haul Gus Dur Ke-12, Cinta Laura: Saya Kagum Beliau Pemimpin yang Jujur

"Ternyata potongan poster sederhana ini sudah ditempel dari belasan tahun lalu, ungkapan sederhana tapi syarat makna," tulis adik Alissa Wahid, salah satu ketua PBNU kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. 

Baca Juga

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf Ingin Hidupkan Kembali Pemikiran Gus Dur

Perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh ini juga mengatakan, dirinya ke Salatiga untuk peresmian Desa Damai bersama Wali Kota Salatiga Yulianto. Desa damai adalah programnya bersama Wahid Foundation.

Setelah kegiatan tersebut, dia melanjutkan berziarah. "Setelah kegiatan peresmian Desa Damai bersama pak Walikota Salatiga, saya juga berkempatan ziarah di pesarean Mbah Abdul Wahid. Areanya begitu bersih, rapi dan adem dikelola oleh swadaya masyarakat dan dukungan dari pemerintah desa dan pemkot Salatiga," katanya.

Menurut Yenny Wahid, kegiatannya ini menjadi pengingat agar selalu belajar tentang dua hal.

"Sowan ke kyai dan ziarah, menjadi pengingat kita senantiasa belajar tentang pengabdian dan kesahajaan," ujarnya.

Editor: Maria Christina