MUI Sarankan Ini dalam Pengelolaan Tambang Batu Andesit di Wadas

JAKARTA, iNews.id – Polemik bendungan Bener di Desa Wadas Purworejo mengundang perhatian Majelis Ulama Indonesia (MUI). Wakil Ketua MUI Anwar Abbas mengatakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) perlu dilibatkan dalam pengelolaan tambang batu andesit di Desa Wadas.
Dia mengatakan, hampir di setiap desa di Indonesia sudah ada badan hukum yang menangani usaha. "Karena masing-masing desa saat ini sudah punya usaha yang memiliki badan hukum berupa Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)," ujar Anwar dikutip dalam catatan pers, Senin (14/2/2022).
Anwar menambahkan, badan hukum tersebut perlu dilibatkan pemerintah dalam pengelolaan tambang batu andesit. "Maka adalah sangat arif dan sangat bijaksana kalau BUMDES Desa Wadas juga dilibatkan dan terlibat dalam pengelolaan tambang batu andesit tersebut," katanya.
Dia mengatakan, perlu ada keterlibatan pemerintah sehingga bisa mengolaborasikan BUMDES dengan Perseroan Terbatas (PT).
"Mungkin perlu dibuat sebuah PT baru yang didirikan bersama antara PT yang sudah ditunjuk oleh pemerintah dengan BUMDES yang juga sudah punya badan hukum," ujarnya.
Anwar menilai, dengan kolaborasi tersebut hak kuasa tambang menjadi milik bersama. "Sehingga dengan demikian tambang tersebut menjadi tambang bersama yang tidak hanya dikuasai oleh pemilik kapital," kata dia
Anwar menjelaskan, dengan demikian rencana proyek pemerintah akan terjuwud tanpa adanya konflik di dalamnya.
"Sehingga semua pihak merasa senang dan diuntungkan dan rencana pemerintah untuk menyukseskan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut dapat terwujud sesuai dengan yang direncanakan," katanya.
Sebelumnya, puluhan warga Wadas, Purworejo, ditangkap polisi karena menentang pengukuran tanah untuk pembangunan waduk. Namun keadaan berangsur pulih setelah polisi membebaskan warga yang ditangkap.
Dari insiden tersebut, Gubernur awa JTengah Ganjar Pranowo meminta maaf dan kini Desa Wadas masih dijaga aparat untuk mencegah kericuhan kembali terjadi.
Menurut laporan, diketahui korban seorang perwira polisi AKP Novandi Arya Kharizma dan anak Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arfin Paliwang. Ada pula Fatimah, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kedua jenazah kini sudah diserahkan ke pihak keluarga.
Editor: Ahmad Antoni