Nenek Rubingah Kepergok Curi Buah, Pedagang: Kalau Minta Dikasih, Jangan Nyolong
SLEMAN, iNews.id – Video penendangan dan penyeretan Rubingah (61) di Pasar Gendeng, Sleman, Yogyakarta viral di media sosial. Nenek itu diketahui kepergok mencuri buah salah satu pedagang di pasar tersebut.
Pedagang buah Martini, mengaku buah mangganya sempat diambil Rubingah. Dia pun meminta kembali buahnya, ketika sang nenek berusaha kabur.
Martini mengatakan, saat melayani pembeli dia melihat Rubingah baru saja membeli bunga dan berhenti di lapaknya. Tak lama kemudian, Rubingah menggondol mangga satu tas kresek dengan berat sekitar tiga kilogram.
BACA JUGA: Viral, Video Nenek Ditendang dan Diseret di Pasar Gendeng Yogyakarta
"Saya kejar dan saya minta kembali. Saya sempat katakan kalau pengen minta dikasih tapi jangan nyolong," ujar Martini di Pasar Gendeng, Rabu (22/1/2020).
Setelah mengambil mangga dari tangan Rubingah, Martini tidak tahu lagi kejadian selanjutnya. Namun, dia mengetahui dari ada rekannya bahwa sang nenek digelandang ke kantor pasar.
Lantaran kasihan, Martini menemui sang nenek. Saat itu dia minta agar segera pulang dan tidak mengulangi perbuatannya. Namun, sang nenek justru meminta uang.
"Karena saya tidak bawa (uang), mbak Zul (pedagang lain) yang kasih uang," katanya.
Dia juga tidak tahu bagaimana videonya menjadi viral. Martini hanya mendapatkan rekaman dari teman pedagang dan menjadikan video itu status di media sosial. Tujuannya agar orang mengenali sang nenek.
BACA JUGA: Miris, Nenek yang Diseret di Pasar Gendeng Yogyakarta Hidup Sebatang Kara
"Biar temen-temen tahu wajah ini, besok lihat begini hati-hati. Di sini sering ada yang diambil tas," ujarnya.
Sementara itu pelaku yang diduga menendang Rubingah, Dono Wasito mengaku emosi karena saat kejadian mendengar panggilan maling ke Rubingah. Dia hanya menendang tas si nenek dan menyeret ke kantor pengelola pasar.
"Saya agak emosi karena ada yang teriak maling," katanya.
Dono mengaku tidak tahu siapa yang mengunggah video tersebut hingga viral. Namun dia siap meminta maaf jika bertemu dengan Rubingah.
Sementara Sukasno mengaku merekam hanya untuk koleksi pribadi. Dia hanya mengirimkan kepada teman-temannya untuk mengenali pelaku.
Editor: Nani Suherni